Jumat, 17 Januari 2014

Cermat dalam melakukan pengukuran variabel


Merancang pengukuran pada variabel yang akan diteliti seringkali terlupakan oleh peneliti. Mereka umumnya belum sampai pada bagaimana cara mengukur variabel dan data seperti apa yang akan didapatkan. 

Beda jumlah kuesioner maupun jml kasus. Kalau korelasi harus memiliki jumlah kasus yang sama satu variabel dengan variabel lain, sedangkan untuk uji beda tidak masalah memakai jumlah kasus yang berbeda tiap kelompok (variabel). => kasus ibu yg S3 pertanian.
Ternyata hal ini dialami juga oleh mahasiswa lain yang sedang mengambil tesis. Jadi, sekali lagi, kita harus cermat dalam melakukan pengukuran variabel.

Untuk penelitian yang menguji hubungan/pengaruh, perlu dicermati bahwa jumlah sampel/responden harus sama antar variabel. Unit analisis/subyek penelitian juga  diharapkan sama, agar didapatkan pengukuran yang benar. Sebagai contoh, jika sampelnya karyawan, semua variabel diukur dari karyawan, jangan ada yang diukur dari pimpinannya.