Selasa, 15 November 2011

Mengenal Program SPSS


S
pss merupakan program yang sangat popular digunakan dalam bidang sosial. Kepopularan ini salah satunya disebabkan karena ketepatan SPSS dalam proses analisis. Perbedaan output SPSS dengan perhitungan statistika manual hampir tidak ada. Setiap output hasil analisis SPSS dapat dicocokan dengan hasil perhitungan manual. Selain itu SPSS bekerja dibawah sistem operasi windows sehingga memudahkan instalasi serta operasinya.
SPSS dikenal memiliki alat analisis yang cukup lengkap. SPSS digunakan luas oleh Mahasiswa maupun Peneliti dari berbagai bidang, misalnya: Ilmu Pendidikan, Psikologi, Ekonometrika, Manajemen, Pertanian, Manajemen Industri (misalnya pengontrolan kualitas, peramalan produksi dll.). Selain fasilitas yang lengkap SPSS memiliki konektivitas tinggi dengan program aplikasi lain dibawah sistem operasi windows misalnya antara SPSS dengan program aplikasi pengolah angka yang populer seperti excel dan pengolah kata seperti word. Hal ini memudahkan analis agar didapatkan efesiensi penggunaan waktu.

Kebutuhan Sistem

System (hardware) yang diminta oleh SPSS 12:
1.  Procesor minimal Pentium II atau sebanding dengan itu. Di pasaran Indonesia ada tiga pemain besar dalam industri procesor yakni Intel, AMD dari Amerika Serikat dan VIA dari Taiwan. Tiga procesor ini dapat Anda gunakan tanpa ada perbedaan perfomance pada operasi SPSS yang mencolok. Meskipun SPSS menyebutkan persyaratan minimal procesor adalah Pentium II namun penulis sarankan agar Anda menginstalasi SPSS 12 di komputer minimal procesor Pentium III dengan clock frequency diatas 700 MHz. Dengan procesor ini Anda dapat lebih menikmati bekerja dengan SPSS, apalagi jika Anda ingin ditemani dengan alunan musik dari MP3 saat Anda bekerja. Procesor dengan frekuensi diatas 700 MHz juga membuat Anda lebih leluasa dalam menjalankan berbagai program aplikasi secara bersamaan saat Anda bekerja dengan SPSS.
2.  RAM sebaiknya 128 MB. Berdasarkan pengalaman menunjukkan SPSS 12 dapat bekerja cukup baik dengan SDRAM 64MB dengan grafik card on board. Mengingat harga RAM (terutama SDRAM) saat ini sangat berfluktuatif Anda perlu mempertimbangkan lagi jika akan meng-up grade PC, terutama menambah RAM.
3. Monitor mempunyai resolusi minimal 600 x 800 pixel dengan jumlah warna minimal 256 color. Jika monitor yang Anda gunakan dibawah persyaratan itu SPSS akan memberi peringatan pada saat melakukan proses instalasi. Anda tidak dapat meneruskan untuk menginstal SPSS 12. Akan tetapi Anda dapat menaikkan resolusi dan jumlah warna monitor Anda dari menu setting menjadi 600x800 dpi dengan true color 16 atau 32 bit jumlah warna.
4.  CD Rom untuk menginstal. Tidak harus Anda membeli yang baru, CD Rom dengan speed 24 X sudah cukup memadai untuk melakukan penginstalasian. Tentu saja dengan catatan CD Rom Anda dalam kondisi prima.
Jika anda menggunakan aplikasi program berbasis windows 98, SPSS 12 memperingatkan akan terjadi kekurangsempurnaan dalam mencetak hasil analisis. Ketidaksempurnaan ini terletak pada tampilan header dan footer pada tampilan Anda. Berdasarkan pengamalan penulis, persoalan ini tidak terlalu menggangu bagi peneliti/analis untuk tetap menggunakan SPSS 12.  Hal ini dikarenakan tampilan header dan footer jarang dipakai oleh analis data.

Rabu, 02 November 2011

Statistik Parametrik dan Non Parametrik

Telah diketahui bersama bahwa dalam statistik inferensial kita mengenal ada dua pendekatan untuk melakukan analisis data. Pertama adalah statistik parametris dan statistik non parametris. Dalam statistik parametris akan terdapat asumsi-asumsi yang mendasari digunakannya rumus yang tergabung dalam kelompok parametris. Asumsi-asumsi untuk beberapa rumus statistik berbeda-beda. Dalam model analisis regresi secara umum ada 5 asumsi yang disebut dengan asumsi klasik yakni: normalitas, linieritas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi.

Statistika non parametris diciptakan sebagai alternatif yang dapat digunakan jika peneliti/analis mengalami berbagai keterbatasan. Keterbatasan yang dimaksud dapat berupa tidak terpenuhinya asumsi parametris. Contohnya adalah keterbatasan sebaran data yang tidak normal, tidak homogen maupun asumsi-asumsi lain.  Teknik non parametris cocok digunakan untuk jumlah sampel yang kecil maupun karena tidak dapat diketahui parameter populasi.  Statistik non parametris bekerja tidak berdasarkan atas parameter estimasi dari populasi, seperti rerata, simpangan baku maupun varian. Karena keterbatasan-keterbatasan dimaksud maka sampai saat ini analisis statistika yang banyak dipakai adalah statistika parametris.