Kamis, 10 Desember 2020

Subsidi Childcare

Childcare biasanya kita kenal dengan istilah penitipan anak, atau pendidikan anak usia dini (PAUD). Di Indonesia, biaya untuk menyekolahkan anak di PAUD bervariasi, dari yang murah sampai mahal. Akan tetapi, tidak ada subsidi yang diberikan untuk orangtua anak.

Di Sydney, childcare semuanya mahal. Tidak ada yang murah. Berdasarkan survei di lingkungan sekitar tempat tinggal kami, paling sedikit dibutuhkan biaya $108/hari. Akan tetapi anak kami eligible untuk yang berbiaya $117. Kami tinggal di Suburb Kingsford Sydney. Sementara yang paling mahal $160. Dengan kurs $1 AUD=Rp.10.000 tinggal pusing yang ada di kepala. Akan tetapi, biaya itu mendapat subsidi untuk pemerintah bagi anak yang orangtuanya citizen. Subsidi yang diberikan sampai 90%. Wow sekali kan.

Bagi kami temporary resident, maka biaya masuk childcare ini tidak masuk akal. Waktu itu saya bekerja dengan upah minimum, yakni $19.5/jam sehingga total sehari mendapatkan $156. Dipotong pajak sekitar 13%. Dalam dua minggu berpendapatan $1325 atau $132.5/hari. Maka jika tiap hari akan mendapatkan sisa $132.5-$117=$15.5. Masih dipotong transport, naik bus, sebesar $7.2. Maka penghasilan yang tersisa $7.8 saja. Dapet capek doang kan.

Jadi terjawab sudah penasaran saya selama di sini, mengapa tidak ada anak balita yang main di sekitar rumah mereka? karena mereka masuk ke Childcare. Selain juga karena alasan keamanan ya. Kasus penculikan, hingga kecelakaan lalu lintas. Dengan subsidi 90% maka biaya yang ditanggung oleh orangtua menjadi sangat murah! bagi Australia's citizen tentunya. 

Bagi mahasiswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa AAS (ADS) dari pemerintah Australia, dia dapat mengajukan subsidi Childcare melalui Centrelink. Besarnya subsidi yang didapatkan sekitar 80% dari tarif. Misalnya tarif Childcare per hari $108, maka biaya yang harus dibayar oleh orangtua adalah sebesar $21,6. Sisanya akan diberikan subsidi oleh Australia.