Rabu, 30 November 2016

5 Cara Memperluas Jaringan Bisnis

1. Anggap setiap orang yang Anda temui adalah penting
Mulai saat ini ubahlah mindset Anda, anggaplah orang-orang di sekitar Anda adalah orang-orang yang penting dan harus diperlakukan dengan baik dan rasa hormat.

2. Aktif berinteraksi
Jangan hanya fokus berinteraksi pada satu kelompok tertentu saja. Bersikap terbuka dengan bergabung dengan beberapa komunitas yang bukan mainstream Anda akan membuka peluang yang lebar dalam membangun jaringan.

3. Setiap orang memiliki kebutuhan
Masing-masing orang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda tentunya. Dengan menyadari hal tersebut maka ini merupakan kesempatan yang harus Anda manfaatkan sebaik mungkin untuk menangkap peluang yang ada. Anda bisa mengetahui kebutuhan orang yang Anda kenal atau mungkin menghubungkan mereka dengan pihak lain yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan demikian Anda bisa memperluas jaringan bisnis Anda.

4. Setiap orang memiliki orang terdekat
Jangan pernah memandang remeh seseorang, bisa saja orang tersebut memiliki teman atau keluarga yang mungkin dapat membantu Anda dalam mengembangkan usaha. Tanamkan pada diri Anda bahwa orang yang Anda kenal memiliki potensi untuk mengembangkan bisnis.

5. Menjalin komunikasi
Lakukan pendekatan pada mereka dengan menjalin komunikasi yang saling menghormati akan membuat orang yang Anda temui merasa nyaman dan dihargai.

Komunikasi yang seperti itu akan membentuk hubungan yang Anda bangun menjadi lebih awet dan memungkinkan jaringan Anda semakin berkembang.

Rabu, 19 Oktober 2016

Metode Bates untuk Menurunkan Minus Mata

Jakarta, Dr William Bates adalah seorang spesialis mata yang telah meninggal dunia sejak lama tahun 1931. Sang dokter yakin banyak orang yang sebenarnya tidak perlu menggunakan kacamata dengan cara melatih matanya.

Meski menghilangkan minus mata tanpa operasi masih jadi kontroversi, tapi terbukti banyak pengikut Dr Bates yang berhasil menurunkan minusnya.

Panduan menurunkan minus yang dicatat dalam bukunya berjudul 'Better Eyesight Without Glasses', tentu saja bertentangan dengan praktik dokter mata saat ini. Mata minus saat ini hanya bisa turun atau hilang hanya dengan operasi mata seperti lasik.

Dr Bates menemukan teknik ini setelah melakukan percobaan selama bertahun-tahun. Dr Bates mengembangkan latihan untuk meningkatkan kemampuan mata agar bisa melihat normal dan menghilangkan ketegangan yang ada akibat kebiasaan melihat dengan buruk yang menjadi penyebab masalah penglihatan.

Bukunya yang dipublikasikan pada tahun 1920, terus dijual hingga hari ini. Metode Bates tetap bermanfaat dan diikuti oleh ribuan orang di seluruh dunia.

Latihan-latihan ini didasarkan pada keyakinan bahwa secara alami mata bisa melihat dengan jelas. Setiap orang baik anak-anak maupun orang dewasa dapat belajar untuk melihat secara lebih baik lagi tanpa menggunakan kacamata.

Latihan penglihatan ini bertujuan untuk mendidik mata sehingga bisa mengatur fokus agar lebih efisien atau disebut dengan 'fiksasi sentral'. Otot-otot mata harus dapat bergerak bebas dan membuat penyesuaian kecil yang diperlukan untuk memusatkan obyek yang dilihat.

Mata menjadi tegang karena dalam posisi tetap 'menatap' objek daripada melakukan gerakan konstan. Latihan ini mengajarkan seseorang untuk mengendurkan otot-otot mata dan saraf optik serta menggunakan memori dan imajinasi untuk meningkatkan koordinasi antara mata dan otak.

Latihan ini juga membantu mengatasi ketergantungan seseorang pada kacamata. Dasar dari terapi ini adalah keyakinan bahwa kombinasi dari tubuh, pikiran dan jiwa digunakan untuk melihat. Selain itu makanan, postur tubuh, stres dan kesehatan seseorang juga mempengaruhi penglihatan.

Seperti dikutip dari Eyehealthremedies, Jumat (12/3/2010) ada beberapa Metode Bates yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Bersembunyi
Latihan penglihatan ini membantu mata untuk rileks dan beristirahat.
Cobalah duduk dengan nyaman di depan meja kemudian taruh beberapa bantal hingga tingginya sejejer mata. Letakkan siku tangan di atas bantal tersebut kemudian tutup mata dengan dua telapak tangan hingga tidak ada cahanya yang masuk. Bernapaslah perlahan, santai dan membayangkan dalam kegelapan. Mulailah melakukan hal ini selama 10 menit sebanyak 2-3 kali dalam sehari.

2. Menggoyangkan bola mata
Cobalah berdiri dan fokus pada titik yang jauh, lalu goyangkan bola mata dari kiri dan kanan atau sebaliknya sambil berkedip sebanyak 100 kali setiap hari. Berkedip berguna untuk membersihkan dan melumasi mata.

3. Memilih satu warna dalam satu hari
Pilihlah satu warna berbeda tiap hari dan melihat keluar dengan objek warna yang dipilih sepanjang hari. Ketika melihatnya seseorang akan lebih menyadari warna daripada bentuknya.

4. Berjemur
Cobalah untuk melakukan hal ini sekali dalam sehari. Kegiatan ini membutuhkan hari yang cerah atau cahaya lampu yang bagus.

Caranya tutup mata lalu lihat langsung ke matahari melalui mata tertutup. Sambil melihat matahari, perlahan-lahan gerakkan kepala ke kiri dan ke kanan sampai sejauh yang Anda bisa hingga hampir menyentuh pundak. Hal ini membantu membawa lebih banyak sirkulasi darah ke leher. Lakukan hal ini selama 3-5 menit.

5. Menggeser penglihatan
Banyak orang yang menghabiskan waktu untuk menatap layar komputer di depan wajahnya. Cobalah untuk menggeser penglihatan Anda pada tenunan kain di lengan baju, poster di dinding atau pohon di seberang jalan. Hal ini dapat membantu meningkatkan penglihatan periferal dan dapat membantu rabun jauh, rabun dekat dan masalah penglihatan lainnya. Bahkan pada beberapa kasus bisa menghilangkan katarak.

Dr William Bates memberikan tips agar saat melakukan senam mata melepaskan kacamata atau kontak lensa agar merasa lebih nyaman dan santai. Ketika melakukan latihan ini cobalah untuk sangat berkonsentrasi pada mata sehingga hasilnya lebih maksimal.
sumber: http://health.detik.com

Selasa, 11 Oktober 2016

Profesi Ini Diramal Akan Populer 10 Tahun Mendatang

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, profesi yang banyak dicari atau diminati pun kerap berganti. Banyak pula bermunculan pekerjaan-pekerjaan baru untuk memenuhi kebutuhan pasar serta menyediakan solusi permasalahan di masyarakat. Sebagai orang yang selalu ingin meningkatkan karier, Anda pun perlu mengetahui. Tak perlu selalu diikuti, informasi itu pun bisa dijadikan sekadar pengetahuan atau motivasi untuk menyiapkan diri.

2. Profesor Freelance
Menurut futurist dan desainer strategis bernama Joe Tankersley, sistem edukasi di masa depan bakal berubah. Para murid tidak akan terlalu bergantung dengan guru atau dosen karena bisa belajar dengan cara e-learning. Untuk itu, banyak dibutuhkan profesor yang bekerja secara lepas. "Ada kebutuhan besar akan profesor freelance yang independen karena pengajar bergerak ke arah on-demand," ungkap Joe.

4. Petani Urban
Petani mungkin menjadi pekerjaan yang tidak diminati di masa sekarang. Namun dalam 10 tahun ke depan, petani bisa jadi profesi yang banyak dicari pasar. Apalagi jika petani tersebut bisa menangani situasi di zaman yang semakin urban. "Semakin banyak orang tinggal di area urban dan kesadaran akan dampak negatif dari pertanian industrial meningkat. Akan ada permintaan untuk pilihan yang lebih lokal dan berkelanjutan," kata Joe.
sumber: http://wolipop.detik.com

Kami "GRHA STATISTIKA" menyediakan pengajar on-demand yang membantu Anda mahasiswa S1-S2-S3/peneliti  untuk belajar aplikasi statistika dalam penelitian. Baik secara privat maupun klasikal. Waktu belajar/pelatihan dapat menyesuaikan dengan kesibukan.

Senin, 26 September 2016

Apa penyebab gagalnya Anda menjadi kaya raya padahal kerja keras yang dilakukan dirasa sudah maksimal?

Berikut 5 hal yang menjadi penghambatnya:
1.    Tidak Membuat Rencana Masa Depan
Anda boleh saja bermimpi bisa berkelling dunia setiap bulan. Namun, mimpi tersebut sebaiknya dibarengi dengan usaha yang jelas untuk mewujudkannya. Jika tidak membuat perencanaan dengan baik untuk menggapainya, maka semua bisa sia-sia saja.
Sebaiknya Anda membuat rencana masa depan. Buat sedetail mungkin, agar pengeluaran dan pendapatan yang diterima bisa terlihat jelas. Maksimalkan menabung dan juga terapkan pola hidup hemat setiap saat.
2.    Selalu Besar Pasak Daripada Tiang
Hasrat berbelanja memang cukup sulit untuk dihilangkan. Tuntutan gaya hidup dan fasilitas yang mendukungnya juga sulit untuk ditolak.
Segarkan kembali diri Anda dengan prinsip menabung dan hanya menabung. Berhenti jika Anda mulai melakukan kebiasaan jelek lagi, seperti boros dalam berbelanja.
3.    Tidak Pernah Mencoba Investasi
Saat Anda memiliki uang berlebih, cobalah untuk berinvestasi. Investasi bukan hal yang akan membuat rugi jika status badan penyelenggaranya resmi dan terpercaya.
Jika memang masih kurang percaya dengan lembaga investasi tersebut, cobalah untuk berinvestasi umum seperti investasi emas.
4.    Pemikiran Pesimistis
Dalam segala hal, berfikir pesimistis adalah hal yang kurang baik untuk diri kita. Sebab yang dibutuhkan untuk bisa menjadi kaya hanya dua hal, yaitu adanya keinginan atau kemauan dan juga adanya kerja keras dalam mengupayakannya.
Ketika kedua hal ini menjadi maksimal, itulah hal yang didapat oleh beberapa orang yang sudah sukses saat ini. Kerja keras untuk menabung dan mencari lebih banyak uang tentunya bisa berbuah manis di masa depan.
5.    Meyakini Bahwa Menjadi Orang Kaya Bukan Hal Baik
Rupanya ada juga orang yang berpikiran, bahwa saat menjadi orang kaya nanti, terkadang hidupnya bisa tidak enak juga. Misal, harus selalu siap untuk menjadi donator dan pemberi amal.
Padahal, beramal adalah hal yang paling baik dan bisa membuat hidup seseorang lebih bahagia. Dibandingkan hanya menggunakan uang-uang tersebut untuk bermanja diri.
Kerja Keras, Tindakan dan Doa
Semuanya ini tergantung dari keyakinan Anda serta kerja keras  yang dilakukan untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Setelah itu lakukan beberapa tindakan di atas dan tidak lupa untuk terus memanjatkan  doa  demi terwujudnya  sesuatu yang diinginkan, termasuk menjadi orang kaya.
Semua elemen ini harus dilakukan secara seimbang, dengan begitu mimpi tersebut besar kemungkinan akan menjadi nyata.
sumber: Kompas.com

Rabu, 24 Agustus 2016

Dampak perbedaan unit analisis pada pengukuran variabel yang berbeda

Telah terlebih dahulu saya tulis di blog ini, bahwa unit analisis adalah salah satu yang sering menjadi masalah bagi peneliti pemula. Meski demikian, untuk peneliti sekelas dosen juga ada terjadi hal demikian.
Alasan mereka menggunakan unit analisis yang berbeda adalah karena ketepatan pengukuran. Misalnya kuesioner hendak mengukura variabel kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Kuesioner variabel kualitas pelayanan diisi oleh responden tempat penelitian (karyawan sebagai unit analisis), sedangkan variabel kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan diisi oleh responden dari pelanggan (pelanggan sebagai unit analisis). Kondisi ini yang saya maksud dengan perbedaan unit analisis, satu variabel dijawab oleh karyawan sedangkan variabel lainnya dijawab oleh pelanggan.
Salah satu dampak dari perbedaan unit analisis ini, sejauh yang saya temukan saat ini, adalah adanya korelasi/pengaruh yang tidak sesuai hipotesis. Hipotesis yang diajukan positif signifikan, tetapi hasilnya negatif signifikan atau negatif ketika pada pengujian pengaruh antar variabel yang berbeda unit analisis. Sebagai contoh di atas, hasil pengujian saya kualitas pelayanan berpengaruh negatif pada kepuasan pelanggan (unit analisis-nya berbeda), sedangkan kepuasan pelanggan berpengaruh positif signifikan pada loyalitas pelanggan (unit analisis-nya sama).

Senin, 11 Juli 2016

5 Kebiasaan yang Halangi Anda Hidup Kaya Raya

KOMPAS.com –- Penulis bernama Thomas C. Corley menghabiskan lima tahun untuk mempelajari kehidupan orang-orang kaya dan miskin.
Kaum kaya yang dimaksud oleh Corley adalah pengusaha yang sukses karena usaha sendiri dan karyawan level menengah ke atas dalam perusahaan. Umumnya, mereka memiliki penghasilan serta aset tahunan mencapai 3,2 juta dollar AS atau setara dengan Rp 42 miliar dalam setahun.
Sementara itu, kaum miskin yang didefinisikan Corley adalah mereka yang hanya memiliki aset kurang dari 5000 dollar AS atau lebih kurang Rp 60 juta.
Menurut Corley, penyebab mengapa sebagian orang berhasil menjadi kaya dan sebagian lainnya tetap hidup miskin, adalah kebiasaan serta gaya hidup.
Dalam bukunya yang bertajuk Change Your Habits, Change Your Life, Corley mengungkapkan lima kebiasaan yang merentangkan orang kaya dan orang miskin.
Berikut uraiannya:

1. Judi
“Tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan dan kekayaan,” tulis Corley.
“Sukses secara finansial itu membutuhkan waktu, membutuhkan inisiatif, dan kerja keras. Mereka yang hobi berjudi memiliki pemikiran bisa cepat kaya, benar-benar salah,” urainya.
Menurut studi yang dipimpin oleh Corley, sebanyak 52 persen orang miskin berjudi pada pertandingan olahraga, satu kali dalam sepekan, 72 persen bermain lotere setiap mingu.
Sebaliknya, lebih kurang 84 persen orang kaya tidak suka berjudi dan 94 persen tidak juga bermain lotere.
“Orang kaya yang sukses karena usaha sendiri tidak pernah tergoda pada skema kekayaan instan. Mereka menciptakan kebiasaan hidup yang bisa mengantarkan mereka pada tujuan sukses dalam hidup,” bebernya.

2. Selektif pada lingkungan sekitar
Sebanyak 87 persen orang kaya yang dipelajari oleh Corley menyortir diri dari orang-orang yang memberikan energi negatif dan menghalangi mereka dari tujuan sukses.
“Orang-orang kaya punya kebiasaan untuk tidak bersahabat dengan ‘racun’ dan negatif,” ujar Corley.

3. Alkohol
Menyesap anggur dan sampanye pada acara-acara sosial, sah-sah saja, selama sesuai prinsip dan ajaran beragama Anda.
Namun, satu yang pasti, orang-orang kaya tidak pernah berlebihan mengonsumsi alkohol hingga membuat mereka mabuk atau teler.
“Dalam studi, saya menemukan 54 persen orang miskin memang hobi mabuk alkohol, mereka minum dua botol bir satu hari. Sementara itu, sebanyak 84 persen orang-orang kaya minum alkohol kurang dari orang-orang miskin tersebut,” urainya.
Alkohol yang berlebihan bisa mempengaruhi memori dan kemampuan berpikir jernih. Selain itu, kebanyakan alkohol membuat tubuh kelebihan berat badan dan menjadi tidak aktif dalam keseharian.
4. Nonton televisi
“Sebanyak 77 persen orang miskin dalam studi saya, mereka kebanyakan nonton televisi setiap hari,” tulis Corley.
“Studi saya menunjukkan bahwa 67 persen orang kaya menonton televisi kurang dari satu jam dalam satu hari,” imbuhnya.
Menurut Corley, orang-orang kaya lebih mencari informasi yang edukatif ketimbang hiburan tidak mendidik yang sering ditayangkan di televisi.
Orang-orang kaya, kata Corley, menghabiskan waktu dengan membaca buku, berolahraga, dan mencari inspirasi.
“Membuat waktu lebih produktif merupakan landasan meningkatkan kualitas diri untuk mencapai tujuan. Orang miskin memiliki hobi membuang-buang waktu,” ungkapnya.

5. Menunda-nunda pekerjaan
Hobi menunda pekerjaan menjauhkan orang yang paling berbakat sekalipun dari mimpi mewujudkan sukses dan kaya raya di masa depan.
“Anda mungkin tidak sadar, tetapi suka menunda merupakan alasan utama kenapa Anda masih juga berjuang secara finansial dalam hidup. Ini merusak kredibilitas dengan atasan dan kolega di tempat kerja. Selain itu, juga merusak hubungan dengan klien. Anda bisa hancur,” beber Corley.




Sumber: Business Insider,

Minggu, 19 Juni 2016

Ternyata kita lebih takut tidak barokah dibandingkan melakukan suatu perbuatan dosa

Oleh: Agus S Kartajaya
Tidak sulit bagi pembaca untuk tersentuh dengan sebuah tulisan yang ditulis salah seorang motivator dan pengusaha di Yogyakarta, Saptuari. Tulisan tersebut berkisah tentang kebarokahan rejeki. Al kisah, ketika ada di area parkir, si petugas parkir membebankan biaya parkir lebih dari tiga kali lipat dari tarif seharusnya. Menghadapi hal itu, petugas parkir segera diingatkan tentang kebarokahan. Al hasil, si petugas parkir pun mengembalikan kelebihan tarif dari yang seharusnya. Ternyata kita takut untuk mendapatkan rejeki yang tidak barokah. 

Lucu sekaligus heran saat saya membaca berita razia cipta kondisi di suatu daerah. Daerah tersebut menggelar razia PSK di berbagai hotel/penginapan. Hasilnya, Tertangkap seorang PSK yang melayani lelaki hidung belang yang si PSK mengaku masih menjalankan puasa sampai saat itu (sehabis bercinta dengan pelanggannya). Lucu ya karena orang yang bercinta di siang hari jelas batal puasanya, apalagi bercinta dengan bukan suaminya! jelas-jelas batal puasanya plus mendapatkan banyak dosa. Tentu saja saya heran terhadap wanita ini, karena dia kok bisa mengaku masih puasa? Mungkin jawabannya adalah karena dia "terpaksa" membuat dosa karena takut tak mendapatkan rejeki. Tebakan ini saya dasari fakta dia ingin tetap berpuasa (menjalankan kewajiban) tetapi juga tidak ingin tidak memiliki pendapatan (rejeki). 

Kedua cerita tersebut sama-sama berdosa, akan tetapi ternyata kita lebih takut tidak barokah dibandingkan melakukan suatu perbuatan dosa.

Kamis, 16 Juni 2016

8 Beda Pendidikan Di Indonesia Dan Finlandia

Perbedaan Pendidikan yang ada di indonesia itu dengan diluar negeri sangat jauh berbeda. Ketika kamu sekolah dulu yang dibilang pintar itu pasti yang dapat rangking minimal rangking tiga, dengan demikian jika kamu dapat nilai belakang tentu kamu tidak bakal ada dibilang pintar.
Berbeda dengan pendidikan terbaik di dunia dan muridnya juga terpintar justru melakukan hal yang berbeda.
  1. Kita harus menghadapi ujian nasional ditiap tingkat pendidikan sementara Finlandia hanya 1 kali seumur hidup yaitu ketika berumur 16 tahun.
  2. Di Indonesia Umur 5 atau 6 tahun sudah boleh masuk SD sementara Di Finlandia, Anak-Anak Baru Boleh Masuk sekolah Setelah usia mereka 7 Tahun.
  3. Cara Belajar Di Indonesia 140 Menit Belajar 15-20 menit istirahat, Belajar Cara Finlandia: 45 Menit Belajar, 15 Menit Istirahat, begitu seterusnya karena menurut penelitian mereka bahwa otak hanya mampu menyerap informasi dengan baik selama 45 menit dan butuh istirahat.
  4. SD_SMP Negeri di Indonesia Gratis spp tapi banyak pungutan ini dan itunya dan Sekolah swasta wajib bayar spp dan lainnya bahkan memakan biaya yang cukup mahal, sedangkan Finlandia Semua Sekolah Negeri di Finlandia Bebas Dari Biaya untuk semua tingkat, Sekolah Swasta Pun Diatur Secara Ketat Agar Tetap Terjangkau.
  5. Peras keringat banting tulang untuk mendapatkan ilmu dan gelar di indonesia setelah tamat jika masih honor digaji serendahnya sementara dikasih beban sama dengan yang sudah PNS bahkan lebih, sedangkan di finlandia Semua Guru Dibiayai Pemerintah Untuk Meraih Gelar sampai ketingkat Master. Gaji Mereka Juga Termasuk Dalam Jajaran Pendapatan Paling Tinggi di Finlandia.
  6. Di indonesia fatokan kelulusan untuk naik ketingakt sekolah yang lebih tinggi adalah ujian nasional, sehingga waktu belajar SD selama 6 tahun atau 3 tahun smp/sma nasibnya di tentukan oleh ketegangan waktu ujian nasional 3 hari saja, Sementara di finlandia Guru Dianggap Paling Tahu Bagaimana Cara Mengevaluasi Murid-Muridnya. oleh Karena Itu, Ujian Nasional Tidaklah Perlu.
  7. Di indonesia belajar padat dengan puluhan mata pelajaran ditambah lagi dengan les sore bahakan sampai malam, sehingga menguras kerja otak sang anak, sementara di Finlandia Siswa SD-SMP Cuma Sekolah 4-5 Jam/hari. Buat Siswa SMP dan SMA, Sistem Pendidikan Mereka Sudah Seperti di Bangku Kuliah.
  8. Di indonesia tingkat kepintaran siswa hanya di ukur dari nilai dan rangking, sedangkan difinlandia tidak Ada Sistem Ranking di Sekolah. Finlandia Percaya Bahwa Semua Murid Itu Seharusnya Ranking 1. Oleh: admin CS

Jumat, 03 Juni 2016

Cara Mudah Atur Keuangan Bagi Wirausaha Tetap fokus pada tujuan awal.

Oleh : Rochimawati
VIVA.co.id – Berbisnis melalui wirausaha mandiri bisa dilakukan sebagai terobosan untuk menyangga keuangan yang awalnya cuma berasal dari pekerjaan utama. Seseorang yang bekerja sebagai karyawan atau pegawai baik swasta maupun negara bisa memulai usahanya sendiri dengan modal yang berasal dari hasil pekerjaan utamanya tadi.
Sebagai calon pengusaha yang akan berkecimpung di dunia usaha, perlu tambahan ilmu agar tidak mengalami kegagalan di awal usaha. kebutuhan akan modal dalam mengawali usaha juga cukup penting, tapi bukan sesuatu yang utama. Modal bisa diperoleh dari tabungan pribadi, bisa pula dari pinjaman. Kendala jumlah modal harapannya jangan sampai menjadi suatu masalah yang menghambat dalam merintis usaha baru.
Bagi yang sedang berada dalam langkah awal memulai usaha, perlu dilakukan pengaturan keuangan yang disiplin agar bisa diketahui sejauh mana efektivitas penggunaan modal serta tingkat omzet penjualan.
Usaha dengan modal kecil bisa jadi memiliki omzet besar jika kegiatan usaha benar-benar digeluti dengan baik, termasuk dalam hal pengaturan dan pengelolaan keuangan di dalamnya. Ada beberapa tips tentang cara mengatur keuangan dalam berwirausaha, terutama bagi mereka yang baru saja berposisi sebagai calon pengusaha atau pengusaha baru.
1.    Mengatur modal dan sumber daya
Modal bisa berupa uang atau selain uang. Untuk memulai usaha, ketersediaan modal memang sangat diperlukan. Modal uang biasanya digunakan untuk membeli bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan untuk berjalannya usaha.
Kebutuhan akan modal memang lebih baik diambil dari modal sendiri agar tidak ada risiko berutang kepada pihak lain. Namun jika memang dirasa sangat penting, maka bisa diambil jalan meminjam dari pihak lain, bisa keluarga, teman, bank.
Untuk modal selain uang biasanya berhubungan dengan ilmu atau pengetahuan sebagai dasar-dasar bisnis. Selain itu sumber daya yang penting dalam menjalankan usaha adalah kemampuan dalam hal menjual atau mempromosikan produk yang akan dilempar ke pasaran. Tanpa hal ini, roda usaha tidak akan berputar.
2.    Memisahkan uang bisnis dan pribadi
Pemilik usaha juga berperan sebagai pekerja dalam usaha yang dijalankan. Oleh karena itu, pemilik usaha tetap harus memberikan alokasi keuntungan untuk menggaji dirinya sendiri. Dengan sistem seperti ini maka pelaku usaha hanya akan membelanjakan uang dari gajinya saja untuk urusan pribadi. Besar kecilnya gaji untuk pemilik usaha tergantung keuntungan usaha.
3.    Membangun dana darurat
Sebelum memulai bisnis, calon pengusaha hendaknya memiliki cadangan dana darurat, jika sewaktu-waktu ada hal-hal yang tidak diinginkan dalam usaha datang, contoh yang terburuk adalah kegagalan. Hal ini penting untuk memastikan tidak semua aset yang dimiliki terikat dalam bisnis. Jika ada kegagalan, maka masih ada dana talangan untuk menjalani kehidupan berikutnya.
4.    Mengelola arus kas
Sangat penting untuk punya rencana keuangan sehingga tidak kehabisan uang tunai dan harus menutup bisnis. Catatan keluar masuk uang secara riil. Isinya hanya catatan uang keluar dan masuk dari berbagai pos.
Catatan keuangan bisnis yang terpisah seperti ini dimaksudkan agar keuangan usaha dapat dengan mudah terpantau dan tercatat rapi sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Selain itu, pemilik usaha akan tahu jelas seberapa besar aset usaha yang dimilikinya, seberapa besar keuntungan dan lain sebagainya, sehingga tahu perkembangan usaha yang didirikannya.
Baca Juga: Cara dan Langkah-Langkah Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan
5.    Memanfaatkan pihak ketiga atau menggunakan software
Untuk membantu pencatatan keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan karyawan (pihak ke-3). Bisa pula menggunakan software manajemen keuangan sederhana, contoh sederhana menggunakan excel. Hal ini akan lebih menghemat waktu dan pekerjaan anda daripada menggaji seorang akuntan.
6.    Tanpa kantor
Untuk mengurangi beban modal, usaha bisa dijalankan tanpa sewa kantor. Jika memungkinkan, bekerja di luar kantor atau di rumah.
7.    Berpikir selain uang
Untuk meningkatkan omzet usaha, perlu dilakukan pula meningkatkan kepuasan pelanggan dan layanan. Kepuasan konsumen secara tidak langsung berdampak dalam meningkatkan bisnis.

8.    Komitmen dan disiplin
Hal penting agar usaha dan mengelola keuangan tersebut bisa berjalan adalah komitmen dan disiplin. Ini berhubungan dengan etos kerja, dan komitmen dalam menjalankan konsep keuangan usaha.
Memulai usaha
Jika semuanya bisa dilakukan, maka pengelolaan keuangan berarti bisa berjalan sebagaimana mestinya. Meskipun bukan jaminan utama bisnis akan sukses dan berhasil, namun setidaknya sudah dikelola dengan baik, demi berjalannya usaha menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Kamis, 12 Mei 2016

Analisis Faktor

Dalam satu hari ini, 11 Mei 2016, saya menemukan dua orang klien yang salah memaknai analisis faktor. Istilah ini sering kacau dipakai karena ada judul penelitian analisis faktor-faktor ...bla bla bla, sehingga langsung diasosiasikan dengan analisis faktor untuk uji statistiknya. Padahal, belum tentu itu dapat dianalisis dengan analisis faktor.

Dalam kasus yang saya temui ini, seharusnya malah tidak memakai analisis faktor, karena dalam penelitiannya memiliki variabel dependent dan independent. Seperti kita tahu, analisis faktor adalah termasuk statistik interdependent, yang tidak memiliki variabel bebas dan terikat.

Sabtu, 30 April 2016

Enam Alasan Bangkrutnya Usaha Rumahan


VIVA.co.id – Sebagai anak muda yang baru menyelesaikan pendidikan, tentu tidak mau ketinggalan kesempatan dengan berbagai lowongan kerja yang menjanjikan gaji besar.
Semangat tenaga muda, tentu masih tinggi dan mencari peluang untuk mengembangkan karier. Mereka banyak yang mengincar menjadi wanita karier, karena menjadi ibu rumah tangga tentu bosan jika terus-terusan mengurus rumah saja.
Menjadi seorang wanita karier memang tidak ada salahnya, jika bisa membagi waktu bekerja Anda. Faktor ekonomi menjadi salah satu yang membuat para wanita ikut mencari dana tambahan. Banyak yang sudah mempunyai pekerjaan tetap, tetapi juga membuka usaha.
Dari banyak kasus seperti itu, ada dua hal yang membuat mereka beralasan membuka usaha sampingan, atau usaha rumahan.
Pertama, mereka yang sudah bekerja, tetapi gaji masih belum mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kedua, mereka yang ingin mengembangkan hobi, atau passion, tetapi tetap tidak meninggalkan pekerjaan tetapnya.
Misalnya, mempunyai passion pada dunia fashion lalu membuka butik. Alasan-alasan mereka yang membuat usaha rumahan untuk sampingan merupakan cara sederhana, agar mendapatkan keuntungan lebih untuk mencari uang tambahan.
Sedangkan bagi mereka yang ingin mengembangkan fashion juga bisa mendapat dua-duanya, yaitu kesenangan dan keuntungan dari penjualan tersebut.
Hal itu tentu membuka inspirasi-inspirasi baru bagi banyak orang yang masih bingung harus bagaimana mencari tambahan dan mengembangkan bakat.
Dalam usaha sampingan, atau rumahan juga tidak begitu keras, sehingga bisa dilakukan oleh perempuan yang masih bisa berada di rumah.
Dengan demikian, tetap bisa mengurus keluarga dengan tidak meninggalkan pekerjaannya. Namun, untuk benar-benar memutuskan membuka usaha rumahan, Anda harus memperhatikan penyebab-penyebab yang bisa membuat usaha tersebut bangkrut.
Berikut, enam penyebab yang bisa membuat usaha rumahan bangkrut.
1. Malas
Malas merupakan faktor yang kerap terjadi pada banyak orang. Pada awalnya, Anda menggebu-gebu ingin membuka usaha, tetapi setelah berada di tengah-tengah semangatnya mengendur.
Inilah yang perlu diperhatikan. Ketika Anda berada di titik malas, segeralah mencari inspirasi, atau motivasi lain untuk membangkitkan semangat. Baca Juga: Pengertian Polis Asuransi dan Cara Memilih Polis yang Tepat
2. Curang
Menginginkan usaha yang akan dijalankan menjadi sukses memang impian setiap orang, tetapi lakukan dengan jujur.
Bukan berarti Anda harus menggunakan bahan yang jelek untuk baju yang ingin dijual dan membanderolnya dengan harga yang tinggi. Cara tersebut, justru akan menghilangkan pelanggan Anda.

3. Malu
Hilangkan sifat malu untuk menjajakan dagangan Anda. Sifat gengsi membuat usaha Anda tidak berkembang dan Anda pun tidak akan sukses. Anda juga perlu menawarkan kepada teman-teman Anda, agar mereka mengenal usaha Anda.
4. Menutup diri
Sifat ini, sama sekali tidak dianjurkan bagi seorang wirausaha. Ketika Anda menutup diri, maka usaha Anda juga tidak berkembang.
Inspirasi dan inovasi produk akan berkembang, jika Anda mau membuka diri. Apalagi usaha sampingan, dengan model yang itu-itu saja tentu membuat pembeli bosan. Maka, jangan menutup diri dan cari inspirasi dari banyak hal.
5. Cepat puas
Memiliki sikap puas memang tidak salah, tetapi jangan terlalu tinggi. Sikap cepat puas yang terlalu besar, membuat Anda tidak bisa mengembangkan usaha yang dijalani.
Terkadang, sikap cepat puas membuat seseorang tidak mau mengembangkan kreativitas dan membuat semangat mengendur.
Untuk itu, Anda harus meminimalisir kepuasan Anda dengan jumlah yang sewajarnya saja. Baca Juga: Intip Cara Bank Menghitung Harga Rumah Sebagai Nilai Jaminan
6. Tidak teratur
Pada tahap ini, merupakan sikap ceroboh yang mungkin bisa terjadi pada Anda. Ketidakteraturan tentu membuat Anda tidak bisa mengontrol keuangan Anda.
Selain Anda harus mengatur waktu Anda, agar teratur dan fokus pada kedua pekerjaan, Anda juga harus mengatur keuangan Anda.
Pisahkan uang pribadi dengan uang penjualan, agar tidak terpakai satu sama lain. Keteraturan dalam memisahkan dan mengelola keuangan menjadi salah satu cara Anda, agar bisa menggunakan uang berdasarkan semestinya.
Bila perlu gunakan beberapa rekening untuk memisahkan uang usaha sampingan dan pribadi.
Perlu keseimbangan untuk dua fokus
Itulah hal-hal yang bisa menyebabkan usaha rumahan mengalami kebangkrutan. Untuk bisa membangun dua fokus, memang diperlukan komitmen yang kuat dalam mengerjakan dua hal tersebut, yaitu pekerjaan utama dan usaha rumahan yang dijalani.
Lakukan usaha sampingan dengan santai tetapi pasti, sesuaikan dengan minat Anda dalam mengambil bidang usaha. Menjalankan usaha rumahan, juga merupakan langkah yang tepat untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Anda bisa menawarkannya kepada rekan kerja, sehingga sambil Anda tetap bekerja tetapi juga menjajakan produk. Baca Juga: Mengenal Kartu Kredit, Serta Hak dan Tanggung Jawab Pemiliknya


Jumat, 29 April 2016

Lima 'Soft Skill' yang Dibutuhkan Pimpinan Sukses

VIVA.co.id – Para pemimpin yang sukses di belahan dunia manapun tidak hanya menguasai keterampilan teknis (Technical skil) di bidangnya. Tapi juga mereka secara persuasif ahli mengendalikan situasi dan kondisi dan menempatkan dirinya dengan tepat di lingkungan pekerjaannya (soft skil).  Pada umumnya, soft skil dikenal sebagai keterampilan interpersonal. Seperti negosiasi, diplomasi, adaptasi , membangun semangat dan memjaga hubungan baik dengan berbagai pihan. Hal itulah yang tidak sedikit menjadi kunci sukses keberhasilan seorang pemimpin.
Menurut Resourceful Manager, situs yang mendedikasikan dirinya untuk membuat para manajer atau pemimpin untuk lebih efektif menjalankan pekerjaannya, banyak pemimpin yang cerdas dan memiliki kemampuan teknis yang sangat baik. Namun, mereka tidak tidak akli dalam mengeksekusi, karena minimnya soft skil yang dimiliki.
Dilansir dari Business Insider, Kamis 28 April 2016, berikut adalah lima soft skil yang diperlukan para pemimpin untuk menjadi sukses versi Resourceful.
1. Jadi pendengar yang baik
Komunikator yang handal tidak hanya terampil dalam mengartikulasikan pikiran mereka sendiri, tapi mereka juga pendengar yang baik. Pemimpin yang sukses memahami pentingnya mendengarkan pikirandan ide orang lain.
2. Mampu menyampaikan berita buruk
Tidak seorang pun ingin menjadi pembawa berita buruk, tetapi setiap pemimpin tahu bahwa itu semua adalah bagian dari pekerjaannya. Kemampuan untuk menyampaikan berita malang dengan bijaksana adalah yang membuat pemimpin itu sukses.
3. Berani berkata tidak
Dalam setiap posisi kepemimpinan, mengatakan tidak untuk ide-ide karyawan adalah bagian besar dari pekerjaan. Kemampuan mengubah orang menjadi tidak sensitif itu keahlian yang harus dimiliki pemimpin.
4. Negosiasi
Kebanyakan pemimpin bernegosiasi sepanjang harinya, dengan klien, karyawan, teman-teman dan keluarga. Negosiator yang sukses adalah yang tetap adil dan perhatian dengan keinginan orang lain sambil mendorong apa yang mereka inginkan.
5. Menghubungkan pemangku kepentingan
Hubungan baik antara manajer dan karyawan, dibutuhkan dan merupakan hal yang penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang kohesif dan produktif.
(mus)

Rabu, 24 Februari 2016

Filosofi Ngasak

Ngasak merupakan bahasa Jawa yang artinya mencari sisa-sisa hasil panen yang tercecer setelah panen di lahan pertanian.
Filosofi ini mirip dengan strategi segmentasi yang kita kenal dalam ilmu marketing.

Kamis, 11 Februari 2016

Baron and Kenny's Model



The mediated regression approach follows the guidelines as outlined by Baron & Kenney (1986). Their analyses require three separate equations to be estimated. The first equation involves regressing the mediator variable on the predictor variable. The second equation entails regressing the criterion variable on the predictor variable. Finally, the third equation involves regressing the criterion variable concurrently onto the predictor variable and the mediator variable.
Furthermore, Baron and Kenny (1986) outlined four conditions that must be met:
  • Condition 1. The antecedent/predictor variable must be significantly related to the mediator
  • Condition 2. The antecedent/predictor variable must be significantly related to the criterion variable
  • Condition 3. The mediator variable must be significantly related to the criterion variable
  • Condition 4. The effect of the predictor variable must be less in equation three than in equation two.
Full mediation is achieved when the predictor variable influences the criterion through the mediator. In terms of the regression equation, the beta weight for the predictor is significant in equation two but non-significant in equation three when the mediator is controlled for. Partial mediation is achieved when the predictor variable influences the criterion variable through the mediator indirectly and directly. Baron and Kenny (1986) argue that partial mediation warrants a conclusion of a mediation effect as it is unrealistic to eliminate the relationship between the predictor variable and the criterion variable totally (p.1176).