Jumat, 15 Desember 2017

Universitas Global Mandiri cabang Youtube

Belajar bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Belajar juga harus dilakukan sepanjang hidup. Hari ini belajar untuk hari ini, esok kita belajar untuk hari itu, begitu seterusnya. Tentu saja belajar di sini tidak seperti anak sekolahan yang masuk kelas dan mendengarkan apa kata bapak/ibu guru.

Pada zaman now ini, sangat banyak media untuk belajar. Salah satu yang jamak dilakukan oleh masyarakat adalah belajar dari Youtube. Apa saja dapat dipelajari di sini. Belajar agama dari Youtube sehingga kita mengenal ustad atau kyai Youtube. Belajar membuat modifikasi mesin sehingga kita mengenal insinyur Youtube. Belajar berenang dari Youtube. Anak SMA belajar bimbel dari Youtube. Petani belajar menanam cabe dengan Youtube. Sampai dukun mengobati pasien dengan bantuan Youtube.

Hal ini tentu sangat membantu siapa saja untuk dapat belajar sepanjang hayatnya, sepanjang dapat mengakses Youtube. Dengan kemudahan ini, kita tidak harus belajar di Fakultas Media Sosial jurusan Meme untuk dapat membuat Meme. Tetapi kita dapat mendaftarkan diri di depan gadget kita masing-masing dan belajar hingga menjadi sarjana di universitas global mandiri.

Jumat, 10 November 2017

Tabel Statistik dan Nilai Signifikansi (p-value)

Kami mendapat pertanyaan dari klien yakni seorang mahasiswa S2 psikologi.
Berikut pertanyaannya:
Apa bedanya nilai t hitung dengan nilai signifikan?
Apakah nilai F harus menggunakan F tabel?
Pertanyaan seperti ini wajar saja karena ada permintaan dari pembimbing tesisnya untuk menggunakan kaidah membandingkan t hitung dengan t tabel.
Kami memahami pertanyaan itu sebagai proses perpindahan era dari menghitung statistika secara manual ke komputasi. Pada jaman dahulu, ketika kita menghitung dengan cara manual, kaidah yang digunakan adalah membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel. Akan tetapi, pada hasil komputasi kita tidak lagi perlu membandingkan dengan nilai tabel, tetapi cukup melihat nilai p-value untuk dibandingkan dengan nilai alpha (taraf kesalahan) yang umumnya sebesar 5% (0,05).

Selasa, 05 September 2017

Resep untuk laku: Ciptakan produk untuk dapat bersaing

Untuk dapat dijual, apapun harus memiliki produk sendiri. Menjual produk orang lain jarang membawa kesuksesan.
Produk itu tidak hanya barang, tetapi juga jasa. Lihatlah para ustadz atau dai dalam menyampaikan ceramahnya. Ustadz yang kondang pasti memiliki gaya yang khas dalam menyampaikan ceramahnya.
Dari gaya bicaranya
Dari diselipkannya lelucon
Dari cara tanya jawab dengan jamaahnya
Dari materi yang disampaikan
Dari pakaiannya
Dan sebagainya
Semua memiliki ciri khas. Jika mereka tidak memiliki ciri, maka sulit untuk dapat bersaing dengan penceramah lain.
Hal yang sama juga terjadi di dunia keartisan, terutama pelawak. Para pelawak berlomba-lomba membuat produk yang unik dan disenangi penonton. Mereka me-marketing-i dirinya sendiri dengan keunggulan itu.
Jika anda ingin memulai bisnis, apapun bentukknya, pastikan anda memiliki produk yang bagus sehingga memiliki nilai jual dan dapat mengalahkan pesaing.

Rabu, 30 Agustus 2017

Tiga Hal yang Mengubah Hidup Pendiri Bukalapak



Adi Fida Rahman - detikInet

Senin, 28 Agu 2017 08:57 WIB
Kolom Telematika 
CEO Bukalapak Achmad Zaky. Foto: detikINET/adi fida rahman 


Jakarta - Kesuksesan yang diraih pendiri sekaligus CEO Bukalapak Achmad Zaky tidak datang serta merta. Setidaknya ada tiga hal yang telah mengubah hidupnya.

Semua itu dipaparkan Zaky dalam kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa bari Institut Teknologi Bandung (ITB) beberapa waktu lalu. Berikut transkrip lengkapnya:

Transkrip ini disampaikan oleh Achmad Zaky, pendiri dan CEO Bukalapak pada kuliah umum di depan ribuan mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung. Dipublish ulang oleh detikINET agar bermanfaat buat mahasiswa baru di kampus lain juga.

Saya ingin berbagi cerita mengenai 3 hal yang menurut saya penting buat adik-adik sekalian:

1. Soal Keberuntungan

Saya berasal dari kampung di pinggir kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Saya bukanlah anak paling pintar di kampung tersebut. Orang tua saya juga bukan paling kaya, keduanya guru mengajar di SMP sekitar rumah. Tapi saya beruntung mereka memikirkan saya, mendidik saya, dan menabung agar saya bisa kuliah di universitas terbaik. Inilah keberuntungan pertama saya dalam hidup. Dan saya kira keburuntungan buat adik-adik semuanya yang sudah kuliah di salah satu universitas terbaik. Kita harus bersyukur karena ini. Manfaatkanlah keberuntungan ini dengan sebaik-baiknya.

Sebagai mahasiswa dari daerah, kuliah di ITB tidaklah mudah. Saya sempat tidak pede karena banyak mahasiswa ITB yang pintar-pintar. Tapi ternyata disinilah keberuntungan saya selanjutnya, saya berteman dengan orang-orang yang jauh lebih pintar. Salah satu teman dekat saya, adalah mahasiswa paling pintar di ITB, dia tidak pernah mendapatkan nilai selain A selama kuliah di ITB 4 tahun. Bahkan untuk mata kuliah Agama dia mendapat A sementara ketua keluarga mahasiswa islam waktu itu mendapat B.

Satu minggu sebelum ujian biasanya saya datang ke kosan dia untuk belajar. Jadi menjelang hari H saya siap betul. Ketika H-1 teman saya banyak bertanya ke saya soal ujian, pasti bisa, wong saya sudah belajar dari mahagurunya. Dengan mengajari teman-teman, saya juga jadi lebih pintar. Mereka tidak tau bahwa saya sebelumnya belajar dari Fajrin. Namanya Fajrin Rasyid, dia kini jadi salah satu pendiri dan CFO di Bukalapak.

Jadi Agar beruntung, bertemanlah sebanyak-banyaknya dengan teman yang lebih pintar. Bidang apapun tidak harus akademik.


Sebagai mahasiswa dari daerah, saya memiliki momok yang sangat besar : Bahasa Inggris. SD tempat saya sekolah di kampung tidak mengajarkan bahasa inggris sama sekali di saat teman-teman SMP saya semuanya mendapatkannya. Di SMP dan SMA, saya hampir tidak lulus hanya karena bahasa inggris. Les tidak membantu karena menjadikan saya malah takut dan minder, temannya banyak anak SD.

Di test TOEFL seITB, saya menduduki peringkat 3 dari bawah. Inilah ketakutan saya selama kuliah di ITB, saya harus mengubur keinginan saya kuliah di luar negeri yang semuanya mensyaratkan TOEFL. IP sebagus apapun tidak akan bisa membantu jika TOEFL kurang bagus. Tapi, Allah berkehendak lain, keberuntungan selanjutnya datang, waktu itu ada beasiswa pertukaran pelajar ke Amerika yang hanya ditujukan untuk mahasiswa yang tidak bisa bahasa inggris.

Saya langsung mencari informasi terkait beasiswa tersebut, saya datangi beberapa alumni yang pernah mendapatkannya untuk menganalisa bagaimana mendapatkan beasiswa tersebut. Rupanya kriteria utama beasiswa tersebut adalah "tidak bisa berbahasa inggris", sudah pasti saya mendapatkan nilai terbaik disini hehe..

Kriteria kedua adalah nilai akademik yang baik, di poin ini saya juga tidak buruk berkat keberuntungan pertama tadi. Alhamdulillah saya mendapatkan beasiswa berangkat ke Amerika Serikat. Setibanya di Amerika, saya baru tau "How are you. I'm fine. Thank you" itu kuno. Saya mulai menyadari bahwa esensi belajar (bidang apapun) adalah melakukan alias Doing, bukan hanya di kelas-kelas atau textbook yang kadang saklek dan menakutkan.

Teman-teman di Amerika juga maklum jika saya salah. Dari sinilah saya mendapatkan banyak teman luar negeri hingga relasi-relasi luar negeri saya yang kelak membantu membesarkan jaringan investor saya untuk membesarkan Bukalapak juga.


Pelajaran dari poin pertama ini adalah keberuntungan datang saat kita siap! Banyak kesempatan di depan mata menanti yang siap diambil. Kita harus siapkan diri untuk mengambil kesempatan-kesempatan yang datang di masa depan.

2. Soal Kesenangan

Saya selalu senang hal baru. Hal baru memberikan pembelajaran baru dan wawasan baru. Di kampus ITB saya juga manfaatkan untuk mengeksplor hal-hal baru. Saya bergabung dengan banyak organisasi sewaktu di ITB. Dari KM ITB saya belajar berpikir kritis (kadang sering demo). Dari himpunan saya belajar kekompakan. Dari Menwa saya belajar kedisiplinan dan ketahanan. Dari ARC saya belajar bagaimana ngoprek dan memecahkan suatu masalah.

Saya juga senang sekali mengikuti lomba-lomba di bidang software sehingga memiliki tabungan yang cukup lumayan hehe. Waktu-waktu di ITB sangat tidak saya sia-siakan. Saya terus mencari apa yang sebenarnya menjadi kesenangan saya yang abadi nanti. Kita tidak pernah tau apa isi hati/jiwa kita sampai kita mencoba dan mengeksplorasinya.


Karena pertemanan yang luas di kampus, saya juga membuat sebuah unit bernama Techno Entrepreneurship Club. Kami berpikir, mahasiswa ITB harusnya membuka lapangan pekerjaan, bukan malah mendesak mahasiswa lain yang dulu sudah gagal masuk ITB, masa harus gagal lagi masuk dunia kerja gara-gara mahasiswa ITB.

Di klub ini kami konkrit membuat warung mie ayam sebagai eksperimen. Semua menggunakan uang pribadi kita sendiri-sendiri. Dan ternyata gagal. Di sinilah saya pertama kali gagal dan kehilangan uang besar (untuk ukuran waktu itu) untuk pertama kali. Sedih rasanya waktu itu. Tapi belakangan saya bersyukur, karena kegagalan inilah saya bisa lebih matang menyiapkan explorasi saya selanjutnya.


Suatu ketika, saya dikontak oleh sebuah stasiun televisi untuk membuat sebuah software quickcount pemilu, mereka mendapatkan referensi dari teman saya. Walau saya belum pernah membuat software quickcount, tapi saya yakin itu bisa dilakukan toh semua ada di internet. Tidak ada yang tidak mungkin dibuat, itu dogma jurusan saya Teknik Informatika, STEI.

Tanpa berpanjang lebar saya mengiyakan bisa membuat software tersebut yang diberi deadline hanya 7 hari. Mereka bertanya berapa biayanya? Saya jawab "1,5juta". Hitung-hitungan saya uang tersebut cukup untuk 6 bulan hidup, toh cuma 7 hari pengerjaannya. Pasti untung...wong tidak ada biaya...cincai laa (seperti iklan Bukalapak).

Pagi siang-malam saya begadang mengerjakan software tersebut di kosan (tubagus) dan akhirnya di hari H software tersebut lancar disiarkan di stasiun TV Nasional. Itulah project komersial pertama saya yang dinikmati oleh puluhan bahkan ratusan juta orang di seluruh Indonesia. Ada perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, senang sekali rasanya waktu itu hasil karya tangan sendiri dinikmati banyak orang.

Namun belakangan saya baru tau nilai proyeknya ratusan juta. tapi saya tidak menyesal karena setelahnya saya yang masih kuliah tingkat 3 waktu itu mendapatkan kepercayaan dari stasiun TV nasional untuk project selanjutnya, tentu nilainya kini berbeda dari sebelumnya hehe, saya naikin 10x lipat dan mereka masih mau! Kesenangan inilah yang menjadi momen penting dan jatuh cintanya saya pada dunia software.


Kita tidak pernah tau apa jadinya diri kita di masa depan, hidup ini menurut saya seperti air. Ikuti saja kemana air mengalir, sambil coba hal-hal baru yang lewat dan terus ikuti kata hati. Jika senang dan mau, coba! jika tidak ya jangan coba. Kita bisa menjadi terbaik karena kita senang dan mau di bidang itu. Carilah kesenanganmu.

3. Soal Tujuan/Purpose

Setelah lulus, saya sejenak pulang kampung. Saya mengamati banyak sekali tetangga saya di kampung yang memiliki usaha kecil, tapi pendapatannya masih sama dengan belasan tahun sebelumnya, padahal ada inflasi. lnilah yang menjadi inspirasi awal pembuatan software lanjutan ini, bagaimana software bisa membuka kesempatan bagi usaha-usaha kecil seperti tetangga saya dan jutaan usaha kecil lainnya, untuk melebarkan sayap dan berkembang lebih besar lagi.

Perjalanan barupun dimulai, saya mencari nama dan domain. Dari ratusan nama yang saya daftar, terpilihlah Bukalapak. Selain harganya murah 90rb, nama ini menggambarkan misi software ini, bahwa siapapun bisa semudah menggelar tikar atau lapak dengan software. Siapapun bisa berbisnis dan menjadi besar lewat internet.

Saya juga memutuskan mencari partner, karena misi besar ini tidak bisa saya bangun sendirian. Tidak banyak yang tertarik ketika saya utarakan konsep Bukalapak, tapi saya tidak menyerah. Saya akhirnya dipertemukan dengan teman yang sebenarnya sudah lama satu jurusan dan juga satu SMA, Xinuc, saat ini CTO di Bukalapak. Dia tidak aktif organisasi, tapi senangnya ngoprek komputer di kosan.

Ketika saya cerita ide Bukalapak, dia yang paling semangat. Rupanya dia selama ini di kosan terus karena terobsesi dengan mesin. Bagaimana menciptakan mesin yang bisa secara bersamaan digunakan oleh jutaan orang. "Ini menarik" kata dia. Kami diskusi siang malam bagaimana memulai semua mimpi kami tersebut.


Kami kemudian mulai membangun Bukalapak selama dua bulan non stop berdua di kamar kosan. Ya, dua laki-laki dalam satu kos. Tapi ini ga aneh-aneh lo ya. Kita berdua ini sedang membuat software. Website kami live pada Januari 2010, dan tidak ada yang mengunjungi website kami :( Ada sih 1-2 tapi pas kita cek sistem, itu komputer kami sendiri, sedih dan marah rasanya, tapi lagi-lagi kita pantang padam, kami ingat Tujuan Besar kami.

Perjalanan baru dimulai. Saya mulai sisir lapak-lapak dipinggir jalan (offline) dan juga online untuk bergabung dengan Bukalapak, banyak yang tidak tertarik dengan software kami. Tapi ada segelintir yang tertarik. Aktivitas ini kami ulang terus setiap hari hingga 1 tahun kami memiliki UKM 10ribu. Kami senang karena Tujuan kami perlahan-lahan mulai mewujud.


Tapi ada satu masalah besar, bisnis internet saat itu memang belum matang, pasarnya juga masih kecil. Uang pribadi kami habis untuk menghidupi Bukalapak. Kami coba cari investor, tidak ada yang tertarik. Sementara orang tua dan mungkin calon mertua sudah mulai bertanya "Kerja dimana kamu?". Pertanyaan sakral ini menghantui kami terus selain kas kami yang nol. Xinuc pun pernah memiliki ide bagaimana kalau kita sudahi saja. Tapi sekali lagi kami tidak menyerah, saya selalu ingatkan diri dan Xinuc juga pada Tujuan Akhir.

Saya sampaikan ke dia "lihatlah 10ribu UKM itu, mereka hidup dari kita, kalau ini ditutup, mereka hidup dari mana?". Mengingat Tujuan membuat kita jadi terus semangat. Tak diduga2 pertumbuhan kami lebih cepat setelah itu, internet di tahun 2012 menjadi bisnis yang sudah mulai menarik dan terus berlanjut. Per hari ini kami memiliki 1,8 juta UKM dan juga memproses 1 Triliunan transaksi setiap bulannya.


Pelajaran dari poin ketiga ini, carilah Tujuan Hidupmu. Tujuan inilah yang menguatkan kita di masa-masa sulit. Hidup hanya sekali, Tujuan ini pula yang memberikan makna dalam hidup kita.

Senin, 21 Agustus 2017

Lima 5 Cara Menambahkan Kekayaan Berlipat-lipat

Tung Desem Waringin - detikFinance
Senin 21 Aug 2017, 06:49 WIB

Jakarta - Dibutuhkan langkah dan strategi keuangan yang baik agar dapat menjadi kaya raya dan melipat gandakan harta Anda. Tetapi banyak orang yang belum tahu bagaimana caranya agar dapat menambah kekayaan.

Terkadang ada orang yang kaya tapi tidak tahu cara mengelola keuangannya agar terus bertambah. Bagaimana kah caranya agar kekayaan Anda terus bertambah? Berikut cara bagaimana mengolah aset dengan benar agar makin kaya:

1. Menunda bersenang-senang
Jika ingin kaya, Anda harus dapat mampu menunda kepuasan. Fokus pada hal yang akan datang, dan berpikir dua kali sebelum membeli. Menurut 8 investor dari 10 investor kaya, mengeluarkan uang untuk kebutuhan saat ini tidak seberapa penting jika dibandingkan dengan melakukan investasi tujuan jangka panjang.

Jangan sampai demi memenuhi kepuasan, mengeluarkan uang lalu menabung kemudian. Sisihkan pendapatan Anda untuk ditabung lebih dulu, sisanya baru dibelanjakan. Pola pikir demi tujuan jangka panjang dan menunda kepuasan dapat dilatih agar dapat digunakan untuk investasi ke depannya.

2. Cermat terhadap Belanja Pengeluaran yang Kecil Sekalipun
Jika menyangkut pengeluaran uang dalam jumlah besar dan dalam hal investasi, orang akan cenderung berhati-hati. Namun seringkali mereka kurang berhati-hati pada saat belanja keperluan-keperluan yang kecil. Belanja kecil ini jika dikumpulkan dan dijumlahkan tentu menjadi tidak sedikit. Jika ingin kaya Anda tidak akan melakukan hal yang tidak masuk di akal, namun akan secara bijak menggunakan uang.

3. Investasi dalam Bentuk Aset Produktif
Investasi dalam bentuk aset produktif misalnya real estate atau perkebunan yang akan bisa menghasilkan pendapatan dan mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu.

Real estate merupakan investasi bisnis yang nilai asetnya akan selalu naik dari tahun ke tahun. Karena pertumbuhan populasi selalu naik, sehingga makin banyak orang yang membutuhkan tempat tinggal. Jadi melakukan investasi di sektor ini tidak akan merugi, justru akan menjadi investasi pembeda dan baik untuk portfolio investasi Anda.

4. Jangan belanja untuk gengsi
Menghambur-hamburkan uang demi mendapatkan pujian dan gengsi semata bukan lah cara berpikir yang bijak. Belanja lah yang memang sesuai dengan kebutuhan.

5. Fokus untuk jangka panjang
Orang-orang kaya selalu memikirkan keuangan dalam jangka panjang. Tentukan tujuan keuangan jangka panjang. Hal ini lah yang dapat menjadi motivasi Anda dalam menabung atau berhemat.
 

Senin, 10 Juli 2017

10 Pelajaran Bisnis Dari Carlos Slim

Tung Desem Waringin - detikFinance
Senin 10 Jul 2017, 06:56 WIB

Jakarta - Pada 2013 silam dirinya dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia versi majalah Forbes mengalahkan Bill Gates dan Warren Buffett. Pria Meksiko ini dilahirkan pada 28 Januari 1940. Ia seorang usahawan Meksiko kelahiran Arab Lebanon. Kekayaan Slim sendiri dilaporkan sebesar $73 miliar termasuk holding company yang dimilikinya.

Dari telekomunikasilah, hingga saat ini Carlos telah mengumpulkan sedikitnya US$ 73 miliar atau Rp 693 triliun per Maret 2013 sebagai kekayaannya. Dialah juga yang mengendalikan tiga perusahaan telekomunikasi besar, yakni Telefonos de Mexico (Telmex), Telcel, dan America Movil. Ketangguhan Slim dalam berbisnis banyak dipengaruhi sang ayah, Yusef Salim Haddad.

Carlos Slim merangkum apa yang dia anggap sebagai prinsip bisnis Grup Carso dalam 10 poin ini, yang membimbing karyawannya setiap hari, dan bisa menjadi alasan kesuksesan perusahaannya:

1. Selalu memiliki struktur organisasi yang sederhana, tingkat hirarkis minimal. Menyediakan pengembangan eksekutif manusia dan menjaga fleksibilitas dan kemampuan pengambilan keputusan yang cepat. Bekerja dengan keuntungan dari perusahaan kecil.

2. Mempertahankan penghematan. Pada saat yang baik memperkuat, mengkapitalisasi dan mempercepat pengembangan perusahaan, dan mencegah penyesuaian pahit dan drastis yang dibutuhkan pada masa krisis.

3. Tetap fokus pada modernisasi, pertumbuhan, pelatihan, kualitas. Penyederhanaan dan perbaikan terus menerus proses produksi. Meningkatkan produktivitas dan daya saing. Mengurangi biaya dan biaya, menilai kinerja berdasarkan tolok ukur global.

4. Perusahaan tidak boleh dibatasi oleh ukuran pemilik atau pengelola. Jangan merasa besar di kandang kecil kita. Minimalkan investasi pada aset non-produktif.

5. Tidak ada tantangan yang tidak dapat kita atasi. Dengan bekerja sama, dan dengan visi yang jelas dalam mencapai tujuan dan mengetahui alatnya.

6. Uang yang meninggalkan perusahaan. Inilah sebabnya mengapa kita menginvestasikan kembali keuntungan.

7. Kreativitas perusahaan tidak hanya berlaku untuk bisnis. Tapi juga untuk memecahkan banyak masalah masyarakat. Inilah yang Ia lakukan melalui Yayasan Grup.

8. Optimisme perusahaan dan pasion selalu menghasilkan yang terbaik

9. Semua waktu adalah saat yang tepat bagi mereka yang tahu cara bekerja dan memiliki sarana untuk melakukannya.

10. Bahwa kita hanya bisa melakukan sesuatu saat kita masih hidup dan pengusaha itu adalah pencipta kekayaan yang dapat mereka kelola untuk sementara.

Selasa, 06 Juni 2017

10 Pelajaran Sukses dari Henry Ford

Tung Desem Waringin - detikFinance - Selasa 06 Jun 2017
Henry Ford adalah salah satu pengusaha paling terkenal sepanjang masa. Industrialis Amerika dan pendiri Ford Motor Company, pandangan ke depannya merevolusi industri transportasi dan memungkinkan banyak orang untuk membeli mobil pertama mereka.

Ford sangat tertarik pada mekanik sejak usia muda, saat dia membongkar dan memasang kembali jam saku pada usia 15 tahun yang diberikan ayahnya kepadanya.

Ford memulai eksperimen pribadinya pada mesin bensin yang merupakan awal dari kerajaan Fordnya yang luas. Dan kekayaan bersihnya, seperti Forbes pada 2008, adalah $ 188,1 miliar yang sejuk. Dari bertahannya Depresi Besar untuk menghadapi tingkat turnover yang tinggi di pabriknya, Henry Ford harus mengalami beberapa kegagalan sehingga semua menambah kesuksesan bersejarah yang luar biasa.

Bagian yang terbaik adalah jika Anda memerlukan bantuan untuk mengatasi hambatan hari ini, banyak pelajaran hidupnya masih berlaku sampai abad ke-21.

Inilah 10 pelajaran sukses dari Henry Ford - "Rags to Riches" bagi para pengusaha,

1. Carilah Nasihat Dari Orang Lain
Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan Henry Ford tidak mendengarkan beberapa penasihatnya yang paling tepercaya. Banyak orang, termasuk anaknya, memperingatkannya tentang meningkatnya popularitas mobil lain, namun Henry Ford tidak beradaptasi dengan baik terhadap perubahan ini.

Menjelang akhir hayatnya, meski ia adalah orang kaya, Ford Motor Company berada di urutan ketiga dan bukan yang pertama di industri otomotif.

Perusahaannya tentu saja tidak kehilangan prestise yang dimilikinya pada masa-masa sebelumnya, namun Pak Ford terus melakukan inovasi, dia bisa menjadi pemimpin di industri ini.

2. Siapa Pun Yang Berhenti Belajar Sudah Tua
Pikiran adalah hal yang mengerikan untuk disia-siakan. Selama tahun-tahun perkembangan kita, kita harus berkonsentrasi pada pembelajaran yang membawa kita untuk berpikir. Dan begitu kita telah belajar untuk berpikir bahwa kita tidak boleh kehilangan kemampuan itu.

Pembelajaran seumur hidup terus-menerus, baik dari keberhasilan dan kekalahan, tidak hanya mendorong kesuksesan tapi juga membuat kita awet muda. Hari ini, kita dapat secara dramatis meningkatkan basis pengetahuan dari mana kita belajar dari banyak teman dan pengikut yang telah berbagi pengalaman serupa. Ini adalah pendidikan tanpa biaya tapi penuh dengan nilai.

3. Buat Untuk Semua Orang
Banyak pembisnis sukses telah membuat kekayaan mereka katering untuk orang kaya, namun Henry Ford menciptakan produk yang menarik perhatian semua orang.

Dia bahkan menaikkan gaji pekerja pabriknya sampai pada titik di mana mereka benar-benar bisa membeli mobil yang mereka buat. Hal ini menyebabkan turunnya tingkat turnover yang melanda Ford Motor Company di tahun-tahun awal.

4. "Apakah Anda Pikir Bisa Atau Anda Pikir Anda Tidak Bisa"
Sudah lama dipercaya bahwa semua kesuksesan sebenarnya dimulai di dalam pikiran. Sebenarnya, secara umum diterima bahwa baik kesuksesan maupun kegagalan terjadi pertama kali di dalam pikiran kita sebelum mereka menampilkan dirinya dalam kenyataan.

Henry Ford sangat percaya pada prinsip ini dan hidup dengannya selama kehidupan bisnis sehari-harinya. Kebanyakan pria dan wanita hebat mengerti bahwa apa pun pandangan yang Anda miliki tentang diri Anda dalam pikiran Anda akan mewujudkan dirinya dalam kenyataan.

Jadi, tujuan pertama dalam usaha yang sukses adalah berkomitmen secara mental terhadap kesuksesan itu membuat catatan dalam benak Anda yang hampir akan menjamin hasil empiris yang positif.

5. Berinvestasi Dalam Apa Yang Berhasil
Apa yang membuat Henry Ford begitu sukses adalah dia mengambil ide bisnisnya dan membuatnya lebih besar. Seandainya dia tinggal dengan pabrik kecil aslinya, dia tidak akan menjadi ikon bisnis yang kita kenal sekarang.

Setiap kali dia ingin memperbaiki perusahaannya, dia berinvestasi di pabrik yang jauh lebih besar untuk menghasilkan lebih banyak produk.

Dia bahkan melakukan diversifikasi dan mulai menawarkan lebih banyak layanan daripada sekedar mobil. Meskipun semua perubahan ini sangat intensif biaya, Henry Ford bersedia mengambil risiko dan berinvestasi dalam hal yang berhasil.

6. "Kegagalan Hanyalah Sebuah Kesempatan Untuk Memulai Lagi, Kali Ini Lebih Cerdas"
Hal terbaik tentang kegagalan adalah bahwa hal itu pasti. Kegagalan adalah mutlak. Begitu itu terjadi, kita bebas membiarkannya dan sekali lagi tampil dengan pandangan segar. Media sosial menyediakan 'mitra' yang bertanggung jawab yang akan mendorong kita untuk membersihkan diri saat terjadi kegagalan dan maju mengikuti pelajaran yang telah kita pelajari.

7. Miliki Semangat Untuk Apa Yang Anda Lakukan
Jika Anda tidak memiliki antusiasme untuk pekerjaan Anda, maka saatnya untuk mencari pekerjaan baru! Meskipun Anda tidak akan memiliki hari kerja yang sempurna setiap hari, memiliki hasrat akan apa yang Anda lakukan akan membuat segalanya lebih bermanfaat.

Mungkin perlu beberapa saat untuk menemukan gairah ini, tapi pelajaran hidup Henry Ford menunjukkan bahwa mereka patut diperjuangkan.

8. Ada Yang Mungkin
Henry Ford menunjukkan kepada dunia bahwa segala sesuatu mungkin terjadi. Dia membangun sebuah perusahaan ikonik dari bawah ke atas, menjalankannya sendiri, membeli investor, dan membuatnya lebih besar dan lebih baik setiap tahun.

Dia melakukan penelitiannya, belajar dari pemilik bisnis hebat yang menggunakan lini perakitan, dan menyesuaikannya agar sesuai dengan produknya.

Dia adalah seorang inovator dan seseorang yang memperjuangkan pertumbuhan pribadi. Dia memperlakukan karyawannya dengan baik dan menaikkan gaji mereka.

Dia mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Seperti orang lain, dia tidak sempurna, tapi ceritanya menawarkan beberapa pelajaran hidup yang masih bisa digunakan sampai hari ini.

9. Selalu Menghasilkan Karya Berkualitas Tinggi
Henry Ford pernah berkata, 'Kualitas berarti melakukannya dengan benar saat tidak ada yang melihat' dan itu benar benar. Kita semua harus selalu menjadi yang terbaik sepanjang waktu, tidak hanya saat atasan kita sedang menonton atau orang tua kita menonton.

Menciptakan kebiasaan baik dan berkembang menjadi orang baik jauh lebih penting daripada melangkah maju melalui metode yang tidak etis.

10. "Jangan Menemukan Kesalahan Temukan Obatnya"
Sangat mudah menyalahkan orang lain atau menunjukkan pada orang lain atas kesalahan Anda. Namun, salah satu keterampilan paling integral yang dapat Anda pelajari dalam hidup adalah bertanggung jawab atas tindakan Anda.

Lebih baik lagi, ambillah satu langkah lebih jauh dan temukan solusi untuk masalah ini. Ini akan menjamin kesuksesan Anda dalam hidup.

Sabtu, 20 Mei 2017

CERMAT MEMILIH FLASHDISK

Memilih flashdisk memang sepele, tetapi jika tidak cermat, akan mendatangkan kekecewaan di kemudian hari. Pengalaman saya membeli flashdisk dapat dijadikan evaluasi bagi anda.

Mewabahnya virus Wannacry di perjagatan internet membuat saya ketar-ketir juga. Virus itu mengunci data yang ada di strorage laptop kita, sehingga file itu tidak dapat diakses. Membayar "ransom" atau "uang tebusan" juga tidak menyelesaikan masalah, karena belum tentu file kita akan kembali setelah membayar. Jadilah saya membeli media external storage untuk melindungi file-file saya. File klien yang saya tangani memang berusaha untuk kami jaga selama mungkin, supaya jika masih dibutuhkan kami bisa sediakan. Jadi file klien kami tahun 2001 masih kami simpan.

Kami melakukan survei untuk mencari produk flashdisk yang terbaik ada di pasaran. Akhirnya kami putuskan untuk membeli flashdisk merek terkenal asal Jepang dengan kapasitas 32 GB. Harga yang ditawarkan termasuk murah yakni Rp.120rb. Harga produk lain sangat bervariasi, ada yang Rp.139K, 160K, 179K sampai di atas 200K.

Memang benar apa kata orang, ada harga ada rupa. Dengan harga yang sangat ekonomis, ternyata kemampuan menyimpan flashdisk dengan merek terkenal ini hanya 28GB, dari yang tertulis 32GB. Kapasitas yang dapat digunakan untuk menyimpan hanya sekitar 88% dari yang tertulis. Kemampuan untuk menyimpan atau membaca juga jauh dibandingkan flashdisk lain. Ternyata dua informasi ini memang sudah tertulis di kemasanya.

Jadi, saya diingatkan lagi dengan apa kata orang, teliti sebelum membeli. Dengan harga yang ekonomis, maka produk yang didapatkan memang sesuai dengan barang yang didapatkan.

Jumat, 12 Mei 2017

Mau Bisnis Naik Drastis? Perhatikan 5 Hal Ini

Tung Desem Waringin - detikFinance
Jakarta - Setiap bisnis menghadapi persaingan ketat dalam hal penjualan, efisiensi, dan efektivitas. Itulah sebabnya otomasi diperlukan agar bisnis Anda bisa bertahan. Alasannya, ada banyak hal yang harus dilakukan dalam bisnis Anda, tapi waktu tidak mencukupi. Tetapi mengotomatisasi area bisnis tertentu dapat memberikan waktu yang sangat berharga untuk menyusun strategi.

1. Proses perekrutan
Seiring pertumbuhan bisnis Anda, Anda mungkin merasa perlu untuk mempekerjakan lebih banyak (kualifikasi) karyawan. Sayangnya, cara tradisional memasang iklan di situs kerja dan menunggu orang untuk apply tidak hanya tidak efisien tapi sangat menyita waktu.

Langkah pertama yang diambil untuk mengotomatisasi proses ini adalah menentukan kandidat yang Anda inginkan. Lakukan ini dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang calon kandidat saya bisa menjawab:
- Apa tujuanmu?
- Bagaimana Anda menangani situasi sulit?
- Apa kebiasaan baru yang telah Anda terbentuk dalam 30 hari terakhir ini?
- Apa yang Anda lakukan di waktu senggang dan mengapa?

2. Layanan pelanggan
Layanan dan dukungan pelanggan bisa menghabiskan banyak jam kerja. Jika Anda tidak memiliki sistem terorganisir untuk mengelola pertanyaan pelanggan, kualitas dukungan Anda dapat Anda alami.

Awalnya, saya semata-mata menangani setiap permintaan klien. Tapi setelah beberapa lama, saya mengamati bahwa saya tidak punya waktu luang untuk mencari lebih banyak klien. Dengan kesadaran itu, saya tahu bahwa saya memerlukan asisten virtual, jadi saya mengalihkan tanggung jawab perawatan pelanggan ke Percakapan agar fokus pada mendapatkan klien.

Anda bisa melakukan hal yang sama. Fokus pada aspek inti yang menghasilkan lebih banyak pendapatan dan mengotomatisasi yang tidak inti dan menghabiskan semua waktumu. Ikuti prinsip Pareto 80/20.

Dengan mengalihkan permintaan klien saya ke asisten virtual, saya meningkatkan pendapatan saya lebih dari 50 persen dan mengurangi waktu kerja saya setengahnya. Mengotomatisasi area ini memberi saya lebih banyak waktu untuk fokus pada strategi SEO dan periklanan untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan.

3. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu bagian bisnis yang paling penting, bergantung pada jenis usaha. Pemasaran yang tidak mencukupi dapat menghambat kesuksesan bisnis Anda secara signifikan.

Infusionsoft adalah alat yang mengotomatisasi proses penjualan dan pemasaran bisnis Anda. Infusionsoft menawarkan paket lengkap yang menangani keseluruhan pemasaran bisnis Anda dengan merampingkan manajemen hubungan pelanggan Anda, pemasaran email dan proses pengambilan keputusan.
Kegiatan ini biasanya merupakan aktivitas terpisah, namun dengan perangkat lunak otomasi seperti Infusionsoft, proses ini disederhanakan dan disederhanakan, menghemat waktu dan usaha Anda.

4. Manajemen waktu internet anda
Salah satu aset tak tergantikan hidup adalah waktu. Waktu tidak dapat disimpan atau dipinjam, hanya dihabiskan atau diinvestasikan.

Salah satu pemboros waktu terbesar di tempat kerja adalah internet lebih khusus lagi, media sosial. Hindari membuang-buang waktu secara online dengan menginstal perangkat lunak di browser Anda yang membatasi akses internet ke situs web tertentu sampai Anda selesai bekerja untuk hari itu.

5. Komunikasi tim Anda
Sebagai wirausahawan independen, saya memiliki karyawan yang bekerja dari jauh untuk bisnis saya. Kami sangat jarang, jika pernah, bekerja muka dengan muka. Bagaimana cara menjaga komunikasi secara real time dengan karyawan saya saat kita tinggal di zona waktu yang berbeda?

Slack adalah aplikasi chat antar tim yang memungkinkan saya untuk menjaga komunikasi konstan dengan karyawan saya di mana pun kita berada di dunia ini. Obrolan kelompok kami di dalam Slack menciptakan transparansi yang lebih besar di semua tim sambil memungkinkan kami untuk saling menanggap satu sama lain untuk menerima umpan balik langsung mengenai pekerjaan kami.

Senin, 01 Mei 2017

CT Berbagi Tips Agar Umat Muslim Masuk Daftar Orang Terkaya RI

Hendra Kusuma - detikFinance
Jakarta - Pemilik CT Corp Group Chairul Tanjung berbagi cara atau tips menjadi orang kaya pada saat menjadi pembicara di acara Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017.

Pria yang kerap disapa CT ini mengatakan, yang harus dilakukan guna meningkatkan perekonomian masyarakat bahkan menjadi orang kaya yang petama adalah akses pendidikan.

"Tanpa pendidikan kita akan bodoh, dan kalau bodoh kita akan miskin, dan kalau miskin tidak terdidik, jadi pastikan akses seluas-luasnya, bahkan haramkan jika umat islam yang tidak bersekolah, karena kalau tidak sekolah dia akan bodoh, kalau bodoh dia miskin," kata CT di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu malam (22/4/2017).
Selanjutnya, kata CT, dengan peningkatan kualitas pendidikan. Yang dimaksud CT adalah sekolah-sekolah yang mayoritas muslim setara atau lebih dari sekolah internasional agama lainnya, terutama dari segi sarana dan prasaranya.

"Kualitas sarana dan prasarananya penting, enggak boleh kalah dengan sekolah agama yang lain, dan kita harus kuasai teknologi, kalau tidak kita juga akan tertinggal," tambahnya.

Baca juga: Konglomerat RI Masuk Daftar 500 Orang Terkaya Dunia

Menurut Mantan Menko Perekonomian tersebut, zaman sudah berubah sangat cepat, terutama pada sisi teknologi. Di mana, apa yang dilakukan masyarakat hampir seluruhnya berkaitan dengan internet. Jika tidak mengikuti, dipastikan akan selalu tertinggal.

Dia mencontohkan, seperti perusahaan taksi besar yang saat ini tidak memiliki kendaraan sendiri, berbeda dengan sejak dulu yang namanya perusahaan taksi harus memiliki mobil operasional sendiri.

"Uber, modalnya HP, jadi ada perusahaan besar ritel enggak punya toko, modalnya komputer dan handphone, ada perusahaan hotel tapi enggak punya hotel, ini berubah semua, jadi kalau kita enggak berubah ya kita akan tertinggal, sekarang ini semuanya era internet, bayangkan kalau tidak terdidik, mau di bawa kemana umat kita, sudah tertinggal semakin tertinggal," tambahnya.

Tidak hanya itu, lanjut CT, dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini, ekonomi yang berbasis efisiensi dan produktif juga sudah tidak laku jika tanpa dikolaborasi dengan inovatif, kreatif, dan entrepreneurship.

Oleh karenanya ekonomi kita diubah, dari berbasis efisiensi dan produktif, kalau dulu pasti menang, sekarang kalau lebih efisien dan produktif belum tentu menang, karena sekarang harus berbasis inovasi, kreatif dan entrepreneurship.

"Intinya kalau entrepreneur, dia pasti bisa baca peluang, lihat ada peluang diambil, ditangkap, kita lemah dalam hal itu, kalau tidak ada peluang, maka kita ciptakan peluang, yang berikut dia berorientasi kepada hasil bukan proses, dia harus disiplin, detil, dan perfectionist. Ini semua akan terbalut kalau kita mampu membeli masa depan dengan harga sekarang, jadi bisa baca yang ada di depan, tapi di bikin dari sekarang," tutupnya. (mkj/mkj)