Rabu, 21 Januari 2015

The power of kepepet

Ketika kita menghadapi suatu kesulitan, kita justru sering mendapatkan jurus jitu. Tidak hanya menyelesaikan kesulitan, tetapi kadang justru melejitkan potensi kita. Karena kepepet kita dapat memiliki/mengeluarkan kemampuan yang luar biasa.
Kepepet dapat mengubah perilaku seseorang dari yang pemalas menjadi super rajin. Dari yang kurang teliti menjadi super teliti. Dari penakut menjadi pemberani. Kepepet membuat orang miskin menjadi kaya, dari benci menjadi cinta dan seterusnya.
Semua karna kepepet. Kepepet karena tidak bisa makan, tidak punya uang, syarat untuk diterimanya sesuatu dll.  
Tentu saja, kita mengharap bahwa kita kepepet untuk dapat digunakan untuk hal positif dan yang mendapatkan hasil secara maksimal.

Selasa, 20 Januari 2015

In Memorial, Bob Sadino. Guru Besar Ilmu Bisnis.

JAKARTA, KOMPAS.com - Sementara sebagian besar orang berlomba-lomba mengejar gelar dari berbagai perguruan tinggi, almarhum Bob Sadino, tokoh multipredikat, pernah mengatakan bahwa ia justru merasa beruntung tidak tinggal lama di kampus.

Saat itu, Om Bob, begitu dia biasa disapa, bercerita jika berkuliah ia tak akan menjadi seperti sekarang. Ia dikenal sebagai wiraswasta sukses, manajer kawakan, dan sesekali menjadi pemain film.

Apa pasalnya? Dengan bahasa lugas, provokatif, sekaligus menantang pendengarnya berpikir keras, laki-laki kelahiran Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933, ini mengutarakan bahwa di kampus, mahasiswa ibarat pemulung. Mereka memunguti barang-barang yang kemudian memenuhi otak.

"Akhirnya itu menjadi sampah di otak Anda. Maka, makin belajar, jadi semakin penuh," kata Om Bob di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah, pada 2009.

Meski bicaranya ceplas-ceplos, Om Bob tidak berniat menyinggung akademisi. Dia menuturkan, hal itu berdasarkan ilmu yang diperolehnya dari "jalanan".

"Untuk apa menanyakan prospek usaha? Yang penting jalankan saja dulu. Prospek itu tidak perlu dibicarakan. Prospek itu dilakukan, bukan dipikir," ungkapnya. (GAL)