Senin, 27 Juni 2011

Keunggulan Metode Kuantitatif


Metode kuantitatif merupakan metode yang lengkap dan menjadi andalan banyak peneliti. Ada pendapat yang menyatakan bahwa blok pendekatan penelitian dibagi menjadi Australia dan Amerika. Blok Australia lebih setuju menggunakan metode naturalistic dibandingkan dengan metode kuantitatif yang dianut Amerika. Metode kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori pengetahuan dan naturalistic menekankan pada penggalian informasi yang ada dengan latar aslinya.
Metode kuantitatif dapat melakukan beberapa tugas sesuai tuntutan peneliti, yakni melihat perbandingan, mengetahui hubungan, melihat kecenderungan, melakukan pengelompokkan maupun penyederhanaan variable. Untuk melakukan tugas tersebut diperlukan dua hal utama, pertama adalah alat ukur dan kedua adalah alat analisis. Alat analisis dapat diibaratkan sebagai sebuah pisau yang akan membentuk/mengukir sebuah benda untuk dapat dilihat hasilnya (kesimpulannya). Alat analisis yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai persoalan diantaranya;
Table 1. Kemampuan analisis kuantitatif
Tujuan pemecahan
Alat analisis kuantitatif
Melihat perbandingan
Analisis varian (Anova)
Mengetahui hubungan
Analisis korelasi, regresi
Mengetahui sebab kausal
Analisis jalur, Structural Equation- Model.
Melihat kecenderungan
Mean, median, modus, standar- deviasi, tabulasi silang, table.
Mengelompokkan/mereduksi- variable/Indikator
Analisis factor
Mengelompokkan -obyek/kasus
Analisis klaster
Pemetaan obyek/kasus
Analisis MDS, Klaster Kanonikal

Alasan menggunakan kuantitatif
Metode kuantitatif mempunyai keunggulan dari sisi efisiensi. Analisis kuantitatif bekerja menggunakan sample untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
Selain dari sisi sample, untuk hal-hal tertentu metode kuantitatif memberikan penjelasan yang lebih tepat terhadap fakta yang dihadapi. Bahkan pada penelitian tertentu memang harus menggunakan metode kuantitatif.
 Apapun latar belakang bidang studi Anda, dapat menggunakan metode kuantitatif dengan baik. Metode kuantitatif telah digunakan luas pada bidang ilmu yang ada, ilmu-ilmu teknik, ilmu-ilmu kesehatan, ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu social, ilmu-ilmu pendidikan dan psikologi.
Para ahli statistic biasanya berasal dari kelompok ilmu-ilmu social. Hal ini terkait dengan pesatnya perkembangan kuantifikasi ilmu social sampai saat ini. Ilmu sosial yang langsung berkaitan dengan ilmu perilaku manusia saat ini telah digunakan secara luas untuk mengamati dan memahami perilaku manusia di tempat kerja dimana penelitian berlangsung.

Sabtu, 25 Juni 2011

Sejarah metode kuantitatif


Metode kuantitatif berkembang pertama kali sebagai metode ilmiah. Metode ilmiah pertama kali dikembangkan oleh para manajer di Eropa. Metode ini antara lain adalah metode time and motion study oleh Frederick Taylor pertama kali sekitar tahun 1930-an. Metode ini mempelajari keefisienan dalam proses produksi perusahaan. Metode ini berkembang menjadi penelitian operasional yang menjadi salah satu bidang kajian ilmu manajemen. Saat ini penelitian operasional sudah berkembang pesat mulai dari perencanaan produksi sampai pelaksanaan. Misalnya teori tentang linear programming, teknik forecasting, teori permainan, teori simulasi, teori antrian dansebagainya.
Metode kuantitatif kemudian berkembang dalam ilmu psikologi. Dalam ilmu psikologi berkembang percobaan-percobaan tentang perilaku manusia.  Ditemukan juga rumus anova. Selain itu juga berkembang analisis regresi yang dikembangkan sosiolog. Metode yang terakhir adalah metode ekonometrik yang berkembang tahun 1970-an. Sampai saat inipun alat analisis statistic masih terus berkembang dan dipelajari.
Metode kuantitatif berkembang pesat sejak ditemukannya berbagai alat ukur penelitian. Alat ukur pertama kali hanya dikenal pada benda-benda fisik seperti ukuran berat (kg, ons, pon, gram dll) ukuran jarak/tinggi (km, m, cm, inchi, mm dll) maupun ukuran panas (Celcius, Fahrenheit dll). Sekarang ini telah berkembang berbagai bentuk pengukuran bidang ilmu social yang mendasari kuantifikasi ilmu-ilmu social. Alat ukur yang dapat dijadikan parameter tersebut antara lain adalah pengukuran sikap menggunakan skala Likert; pengukuran indicator ekonomi menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB), Pendapatan Perkapita (GNP), laju inflasi, nilai tukar mata uang. masih banyak pengukuran bidang ilmu social lain yang sudah tersedia sekarang ini.
       Jalan menuju metode kuantitatif semakin mudah karena Peneliti jaman sekarang tidak perlu kesulitan untuk melakukan penganalisisan data hasil penelitian. Sejak tahun 1980-an telah berkembang software yang memungkinkan peneliti melakukan analisis data kuantitatif secara cepat dan tepat. Pada fase ini perkembangan analisis data menjadi pesat dengan ditemukannya teknik statistic multivariate. Penelitian dengan aplikasi multivariate apalagi melibatkan banyak responden akan sangat terbantu dengan software computer. Untuk melakukan analisis data statistic hanya dibutuhkan waktu kurang dari 5 menit dengan software statistic seperti SPS, SPSS, Minitab, Amos, POM, Lisrel maupun software lain yang kurang popular.