Sabtu, 20 Mei 2017

CERMAT MEMILIH FLASHDISK

Memilih flashdisk memang sepele, tetapi jika tidak cermat, akan mendatangkan kekecewaan di kemudian hari. Pengalaman saya membeli flashdisk dapat dijadikan evaluasi bagi anda.

Mewabahnya virus Wannacry di perjagatan internet membuat saya ketar-ketir juga. Virus itu mengunci data yang ada di strorage laptop kita, sehingga file itu tidak dapat diakses. Membayar "ransom" atau "uang tebusan" juga tidak menyelesaikan masalah, karena belum tentu file kita akan kembali setelah membayar. Jadilah saya membeli media external storage untuk melindungi file-file saya. File klien yang saya tangani memang berusaha untuk kami jaga selama mungkin, supaya jika masih dibutuhkan kami bisa sediakan. Jadi file klien kami tahun 2001 masih kami simpan.

Kami melakukan survei untuk mencari produk flashdisk yang terbaik ada di pasaran. Akhirnya kami putuskan untuk membeli flashdisk merek terkenal asal Jepang dengan kapasitas 32 GB. Harga yang ditawarkan termasuk murah yakni Rp.120rb. Harga produk lain sangat bervariasi, ada yang Rp.139K, 160K, 179K sampai di atas 200K.

Memang benar apa kata orang, ada harga ada rupa. Dengan harga yang sangat ekonomis, ternyata kemampuan menyimpan flashdisk dengan merek terkenal ini hanya 28GB, dari yang tertulis 32GB. Kapasitas yang dapat digunakan untuk menyimpan hanya sekitar 88% dari yang tertulis. Kemampuan untuk menyimpan atau membaca juga jauh dibandingkan flashdisk lain. Ternyata dua informasi ini memang sudah tertulis di kemasanya.

Jadi, saya diingatkan lagi dengan apa kata orang, teliti sebelum membeli. Dengan harga yang ekonomis, maka produk yang didapatkan memang sesuai dengan barang yang didapatkan.

Jumat, 12 Mei 2017

Mau Bisnis Naik Drastis? Perhatikan 5 Hal Ini

Tung Desem Waringin - detikFinance
Jakarta - Setiap bisnis menghadapi persaingan ketat dalam hal penjualan, efisiensi, dan efektivitas. Itulah sebabnya otomasi diperlukan agar bisnis Anda bisa bertahan. Alasannya, ada banyak hal yang harus dilakukan dalam bisnis Anda, tapi waktu tidak mencukupi. Tetapi mengotomatisasi area bisnis tertentu dapat memberikan waktu yang sangat berharga untuk menyusun strategi.

1. Proses perekrutan
Seiring pertumbuhan bisnis Anda, Anda mungkin merasa perlu untuk mempekerjakan lebih banyak (kualifikasi) karyawan. Sayangnya, cara tradisional memasang iklan di situs kerja dan menunggu orang untuk apply tidak hanya tidak efisien tapi sangat menyita waktu.

Langkah pertama yang diambil untuk mengotomatisasi proses ini adalah menentukan kandidat yang Anda inginkan. Lakukan ini dengan mengajukan serangkaian pertanyaan yang calon kandidat saya bisa menjawab:
- Apa tujuanmu?
- Bagaimana Anda menangani situasi sulit?
- Apa kebiasaan baru yang telah Anda terbentuk dalam 30 hari terakhir ini?
- Apa yang Anda lakukan di waktu senggang dan mengapa?

2. Layanan pelanggan
Layanan dan dukungan pelanggan bisa menghabiskan banyak jam kerja. Jika Anda tidak memiliki sistem terorganisir untuk mengelola pertanyaan pelanggan, kualitas dukungan Anda dapat Anda alami.

Awalnya, saya semata-mata menangani setiap permintaan klien. Tapi setelah beberapa lama, saya mengamati bahwa saya tidak punya waktu luang untuk mencari lebih banyak klien. Dengan kesadaran itu, saya tahu bahwa saya memerlukan asisten virtual, jadi saya mengalihkan tanggung jawab perawatan pelanggan ke Percakapan agar fokus pada mendapatkan klien.

Anda bisa melakukan hal yang sama. Fokus pada aspek inti yang menghasilkan lebih banyak pendapatan dan mengotomatisasi yang tidak inti dan menghabiskan semua waktumu. Ikuti prinsip Pareto 80/20.

Dengan mengalihkan permintaan klien saya ke asisten virtual, saya meningkatkan pendapatan saya lebih dari 50 persen dan mengurangi waktu kerja saya setengahnya. Mengotomatisasi area ini memberi saya lebih banyak waktu untuk fokus pada strategi SEO dan periklanan untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan.

3. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu bagian bisnis yang paling penting, bergantung pada jenis usaha. Pemasaran yang tidak mencukupi dapat menghambat kesuksesan bisnis Anda secara signifikan.

Infusionsoft adalah alat yang mengotomatisasi proses penjualan dan pemasaran bisnis Anda. Infusionsoft menawarkan paket lengkap yang menangani keseluruhan pemasaran bisnis Anda dengan merampingkan manajemen hubungan pelanggan Anda, pemasaran email dan proses pengambilan keputusan.
Kegiatan ini biasanya merupakan aktivitas terpisah, namun dengan perangkat lunak otomasi seperti Infusionsoft, proses ini disederhanakan dan disederhanakan, menghemat waktu dan usaha Anda.

4. Manajemen waktu internet anda
Salah satu aset tak tergantikan hidup adalah waktu. Waktu tidak dapat disimpan atau dipinjam, hanya dihabiskan atau diinvestasikan.

Salah satu pemboros waktu terbesar di tempat kerja adalah internet lebih khusus lagi, media sosial. Hindari membuang-buang waktu secara online dengan menginstal perangkat lunak di browser Anda yang membatasi akses internet ke situs web tertentu sampai Anda selesai bekerja untuk hari itu.

5. Komunikasi tim Anda
Sebagai wirausahawan independen, saya memiliki karyawan yang bekerja dari jauh untuk bisnis saya. Kami sangat jarang, jika pernah, bekerja muka dengan muka. Bagaimana cara menjaga komunikasi secara real time dengan karyawan saya saat kita tinggal di zona waktu yang berbeda?

Slack adalah aplikasi chat antar tim yang memungkinkan saya untuk menjaga komunikasi konstan dengan karyawan saya di mana pun kita berada di dunia ini. Obrolan kelompok kami di dalam Slack menciptakan transparansi yang lebih besar di semua tim sambil memungkinkan kami untuk saling menanggap satu sama lain untuk menerima umpan balik langsung mengenai pekerjaan kami.

Senin, 01 Mei 2017

CT Berbagi Tips Agar Umat Muslim Masuk Daftar Orang Terkaya RI

Hendra Kusuma - detikFinance
Jakarta - Pemilik CT Corp Group Chairul Tanjung berbagi cara atau tips menjadi orang kaya pada saat menjadi pembicara di acara Kongres Ekonomi Umat (KEU) 2017.

Pria yang kerap disapa CT ini mengatakan, yang harus dilakukan guna meningkatkan perekonomian masyarakat bahkan menjadi orang kaya yang petama adalah akses pendidikan.

"Tanpa pendidikan kita akan bodoh, dan kalau bodoh kita akan miskin, dan kalau miskin tidak terdidik, jadi pastikan akses seluas-luasnya, bahkan haramkan jika umat islam yang tidak bersekolah, karena kalau tidak sekolah dia akan bodoh, kalau bodoh dia miskin," kata CT di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu malam (22/4/2017).
Selanjutnya, kata CT, dengan peningkatan kualitas pendidikan. Yang dimaksud CT adalah sekolah-sekolah yang mayoritas muslim setara atau lebih dari sekolah internasional agama lainnya, terutama dari segi sarana dan prasaranya.

"Kualitas sarana dan prasarananya penting, enggak boleh kalah dengan sekolah agama yang lain, dan kita harus kuasai teknologi, kalau tidak kita juga akan tertinggal," tambahnya.

Baca juga: Konglomerat RI Masuk Daftar 500 Orang Terkaya Dunia

Menurut Mantan Menko Perekonomian tersebut, zaman sudah berubah sangat cepat, terutama pada sisi teknologi. Di mana, apa yang dilakukan masyarakat hampir seluruhnya berkaitan dengan internet. Jika tidak mengikuti, dipastikan akan selalu tertinggal.

Dia mencontohkan, seperti perusahaan taksi besar yang saat ini tidak memiliki kendaraan sendiri, berbeda dengan sejak dulu yang namanya perusahaan taksi harus memiliki mobil operasional sendiri.

"Uber, modalnya HP, jadi ada perusahaan besar ritel enggak punya toko, modalnya komputer dan handphone, ada perusahaan hotel tapi enggak punya hotel, ini berubah semua, jadi kalau kita enggak berubah ya kita akan tertinggal, sekarang ini semuanya era internet, bayangkan kalau tidak terdidik, mau di bawa kemana umat kita, sudah tertinggal semakin tertinggal," tambahnya.

Tidak hanya itu, lanjut CT, dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini, ekonomi yang berbasis efisiensi dan produktif juga sudah tidak laku jika tanpa dikolaborasi dengan inovatif, kreatif, dan entrepreneurship.

Oleh karenanya ekonomi kita diubah, dari berbasis efisiensi dan produktif, kalau dulu pasti menang, sekarang kalau lebih efisien dan produktif belum tentu menang, karena sekarang harus berbasis inovasi, kreatif dan entrepreneurship.

"Intinya kalau entrepreneur, dia pasti bisa baca peluang, lihat ada peluang diambil, ditangkap, kita lemah dalam hal itu, kalau tidak ada peluang, maka kita ciptakan peluang, yang berikut dia berorientasi kepada hasil bukan proses, dia harus disiplin, detil, dan perfectionist. Ini semua akan terbalut kalau kita mampu membeli masa depan dengan harga sekarang, jadi bisa baca yang ada di depan, tapi di bikin dari sekarang," tutupnya. (mkj/mkj)