Jumat, 30 Desember 2022

Biaya rumah sakit

 Sydney Australia sudah terkenal dengan kemahalannya. Rata-rata hargaharga di Sydney lebih mahal 10 kali lipat dibandingkan di Yogyakarta. Akan tetapi, ada beberapa harga yang jauh lebih mahal, atau melebihi 10 kali lipatnya.

Ini yang kami alami saat anak harus mondok di rumah sakit. Dia masuk rumah sakit sekitar jam 15 dan keluar hari berikutnya pukul 13.00. Itu kurang dari 24 jam. Biaya total yang ditagih $2400 plus $160 untuk pendaftaran atau bila dirupiahkan sekitar Rp.24.000.000. Dimulai dari scanning oxygen, tensi, suhu tubuh pada saat pendataran. Selanjutnya masuk bangsal emergency, untuk dideteksi apa penyakit yang bersarang. 

Proses pertama yakni difoto x-ray, lalu menyusul diambil sampel darahnya untuk diuji. Sekitar pukul 20 dokter datang dan memberitahukan bahwa dari hasil x-ray dan uji darah disimpulkan ada gejala Pneumonia. Untuk itu, akan diberikan antibiotik dan observasi selama satu malam. 

Melihat harga tersebut, biaya rumah sakit melebihi 10 kali lipat dari harga-harga barangjasa di Yogyakarta. Bila itu terjadi di Yogyakarta, barang kali cukup ditagih Rp.240.000 saja. Meski sama-sama dicover oleh  insurance, tetapi tetap saja harga ini nampak mahalnya.

Salah transfer

 Hari kamis yang lalu saya mendapatkan notifikasi dari UberEats bahwa uang yang telah mereka transfer akan diambil kembali. Tentu saja oleh pihak bank. Saya memang bekerja juga sebagai mitra pengemudi untuk UberEats. Perusahaan pengantaran makanan dari restoran atau penjual makanan. Mereka mentransfer bayaran yang kami dapatkan setiap minggu, yakni pada hari senin. Akan tetapi karena ini adalah akhir tahun, mereka memberitahukan bahwa akan terjadi delay dalam pembayaran. Dan terjadilah, hari senin mundur menjadi hari kamis.

Setelah notifikasi tersebut, saya memeriksa akun bank dan ternyata benar telah terjadi bayar transer dua kali dan penarikan oleh bank satu kali. Sehingga saya hanya menerima hak saya saja.

Yang saya heran, mengapa di Australia ini begitu mudah untuk mengambil kembali uang yang salah transfer? Bukankah di Indonesia sangat sulit? Banyak kasus salah transfer di Indonesia menjadi gelap dan lama dalam penyelesaiannya.  

Kamis, 10 November 2022

Cara belajar berkomunikasi dengan bahasa inggris

 Sekali lagi tentang belajar bahasa inggris. Tulisan ini adalah hasil evaluasi saya belajar bahasa inggris selama tiga tahun terakhir. Saya sudah tinggal di Sydney Australia selama tiga tahun. Dan merasa bahasa inggris saya masih kurang lancar.

Cara belajar yang selama ini saya gunakan adalah dengan melihat video-video di Youtube. Video yang saya tonton bermacam-macam. Mulai dari pemateri orang indonesia sampai native. Dari British, US, sampai Ausie chanel. Mulai dari listening, speaking, conversation, sampai pada small talk. Semua itu saya rasakan tidak banyak membantu. Menjadi fluent masih jauh dari harapan.

Setelah berjalan selama tiga tahun, ternyata saya sadari bahwa belajar saya ini salah. Indikasinya, kemampuan speaking dan listening kurang meningkat pesat. Padahal sudah baanyak video yang ditonton. Saya tidak dapat mengambil ilmu dari video tersebut. 

Cara tersebut tidak mampu meningkatkan kemampuan speaking dan listering karena beberapa hal.

Satu, topik yang dibahas pada video dengan kenyataan di lapangan sering berbeda. Hampir tidak pernah ada materi atau contoh conversation yang sama persis dengan yang terjadi di dunia nyata. Contohnya, yang saya tonton conversation tentang cara order makanan di restoran, kenyataannya saya menemukan conservation tentang bos yang meminta saya menemui seseorang di suatu tempat, karena orang ini ingin pinjam peralatan dari perusahaan kami. Pastinya ruwet kan. Nah contoh di video bahasa inggris biasanya simple, mudah dan umum. Saat saya belajar tentang small-talk, topik yang dibahas tentang cuaca, liburan, dll. Kenyataannya, teman atau lawan bicara tidak ada yang bicara soal itu. 

Dua, karena perbedaan logat, aksen dan diksi.  Native biasanya bicara dengan cepat dan logat bicara yang beda-beda. Apalagi di Sydney ini umumnya mereka generasi pertama atau kedua di Sydney sehingga logat dari bahasa ibu masih terasa. Akibatnya apa yang kita dengar di video sering kali berbeda dengan yang orang katakan.

Minggu, 07 Agustus 2022

Menjadi legend

 Terbayang kata legend atau legenda. Legend atau legenda adalah suatu yang sangat berprestasi menonjol dan terbentuk sekian lama. Sebagai contoh suatu legenda adalah legenda sepakbola Messi, Ronaldo, Maradona. Legenda di musik misalnya band GNR, Scorpion dll. 

Untuk menjadi legenda di Australia tidak sesulit menjadi legenda di Indonesia. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini saja, saya sudah dianugerahi dua gelar legenda. Di dua tempat dan bidang yang berbeda.

Tahun lalu saya dianugerahi legend oleh sekelompok anak primary school (SD). Mereka memberi saya gelar legend karena mau mengambilkan bola sepak yang keluar dari pagar sekolah. Beberapa orang sebelum saya, mereka tidak mau mengambilkan bola itu. Sehingga ketika saya ambil dan lemparkan bola itu ke dalam sekolahan, sontak mereka bilang, Thank you, you are legend.

Tahun ini, saya dianugerahi gelar oleh customer. Pekerjaan saya sebagai cleaner. Banyak orang di industri ini tidak bekerja sebagaimana seharusnya. Tetapi saya berusaha untuk semaksimal mungkin dari waktu yang tersedia. Biasanya waktu yang diberikan bos, lebih sedikit dari yang dibutuhkan. Karena ingin bekerja maksimal maka sekian orang customer dapat melihat kesungguhan saya dalam bekerja. Dari lima orang yang bekerja di kantor itu, satu orang memberi saya rekomendasi kenaikan gaji, satu orang memberi hadiah coklat, satu orang memberi croissant, dan seorang memberi gelar legend.

Kamis, 28 April 2022

Tentang obyek wisata

 Obyek wisata atau attraction di setiap daerah adalah unik. Hal ini karena kondisi alam, budaya dan adat istiadat satu daerah dengan daerah lain juga berbeda. Namun, ada satu hal kesamaan yang dapat ditarik dari kegemaran para penikmat obyek wisata. Para penggemar obyek wisata dari Indonesia umumnya senang dengan wisata alam, sedangkan para bule umumnya lebih senang pertunjukkan seni. 

Orang Indonesia sedari dahulu sudah sering menonton pertunjukan wayang, tari, gamelan, wayang orang, ludruk, ketoprak, sampai pada komedi show dan reality show di televisi. Sehingga mereka sudah bosan dengan pertunjukkan itu. Mereka lebih suka obyek wisata alam karena lingkungan rumah mereka yang sempit, kumuh dan pengap. Mereka mencari suasana baru berupa pantai yang segar dan luas. Pegunungan yang semilir dan sejuk. Taman yang rapih dan rindang. Dan sebagainya.

Bule sudah terbiasa tinggal di perkotaan yang tertata rapih, bersih, segar, rindang dan tentu saja sejuk. Karena iklim di negara subtropis biasanya memang sejuk. Mereka sudah bosan setiap hari melihat taman yang rapih dan rindang. Pantai yang gratis namun gratis dan berfasilitas lengkap. Namun jarang sekali pertunjukkan yang gratis, atau setidaknya murah. Semua sibuk bekerja sehingga jarang yang jadi artis. Beda dengan di Jawa yang artisnya merangkap sebagai buruh tani, buruh pabrik, PNS, sampai pejabat. Sehingga tiket pertunjukkan dapat dibuat murah. Untuk melihat pertunjukkan harus bayar tiket yang mahal. Apalagi jika harus "nanggap" atau menyewa satu orang dalang lengkap dengan crew untuk pertunjukkan wayang semalam suntuk. Pasti banyak sekali dollar yang harus dikeluarkan.