Dalam output SPSS untuk uji pair sample t test, dapat kita temukan tiga tabel. Tabel pertama adalah Paired Sample Statistic, kedua adalah Paired Sample Correlation dan ketiga adalah Paired Sample Test. Tabel Test of homogenity variance tidak bisa kita temukan pada output ini. Tiga tabel tersebut menunjukkan fungsi yang berbeda-beda, yang pertama menunjukkan nilai mean dan standard deviasi, yang kedua nilai korelasi dua variabel dan ketiga adalah hasil uji beda (t test).
Ada kejadian menarik ketika seorang mahasiswa ada yang ingin membaca hasil uji beda dengan melihat nilai korelasinya. Hal ini menarik perhatian saya karena, jika ingin melihat uji beda, mengapa melihat korelasinya?
Nilai korelasi menunjukkan skor antara pretest dengan postest, dimana ketika ada korelasi berarti semakin tinggi nilai pretest maka akan semakin tinggi pula postest. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai pretest yang semakin tinggi, akan semakin meningkatkan semakin tinggi pula skor postest. Tentu hal ini tidak diharapkan peneliti, karena keberhasilan treatment hanya dinikmati oleh orang yang prestestnya baik. Peneliti tentu berharap skor postest akan semakin meningkat meski skor pretestnya rendah.
Menurut pendapat saya, kita sebaiknya memakai output pada tabel Paired Sample Test, khususnya pada nilai t. Hal ini dikarenakan nilai t menunjukkan hasil uji beda antara skor pretest dengan postest. Jika nilai t signifikan, hal ini berarti ada perbedaan signifikan antara skor pretest dengan postest. Semakin signifikan berarti semakin besar pula perbedaan antar pre dengan post.