Tampilkan postingan dengan label Two way anova. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Two way anova. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 12 April 2014

Uji chi kuadrat

Berikut diberikan contoh perhitungan analisis chi square.

Soal
Satu kelompok

Data survei perilaku 192 pedagang Pasar A terhadap kebersihan lingkungan: benar: 121 orang; salah: 40 orang, tidak tentu: 31 orang. Hipotesis menyebutkan bahwa keti-ga jenis perilaku tersebut mempunyai proporsi yang sama dengan populasi penduduk pada umumnya. Bila ditetapkan tingkat kemaknaan (α) = 0,05, buktikan kebenaran hipotesis tersebut!

Jawaban:
Survei
Benar
Salah
Tidak tentu
Total
Frekuensi
121
40
31
192
Frekuensi Harapan
64
64
64


X2tabel dengan db = 2 dan α = 0,05 adalah 5,99.
Karena X2hitung = 76,78 > X2tabel = 5,99, maka tolak H0.

Jumat, 17 Januari 2014

Cermat dalam melakukan pengukuran variabel


Merancang pengukuran pada variabel yang akan diteliti seringkali terlupakan oleh peneliti. Mereka umumnya belum sampai pada bagaimana cara mengukur variabel dan data seperti apa yang akan didapatkan. 

Beda jumlah kuesioner maupun jml kasus. Kalau korelasi harus memiliki jumlah kasus yang sama satu variabel dengan variabel lain, sedangkan untuk uji beda tidak masalah memakai jumlah kasus yang berbeda tiap kelompok (variabel). => kasus ibu yg S3 pertanian.
Ternyata hal ini dialami juga oleh mahasiswa lain yang sedang mengambil tesis. Jadi, sekali lagi, kita harus cermat dalam melakukan pengukuran variabel.

Untuk penelitian yang menguji hubungan/pengaruh, perlu dicermati bahwa jumlah sampel/responden harus sama antar variabel. Unit analisis/subyek penelitian juga  diharapkan sama, agar didapatkan pengukuran yang benar. Sebagai contoh, jika sampelnya karyawan, semua variabel diukur dari karyawan, jangan ada yang diukur dari pimpinannya.

 

Minggu, 28 Oktober 2012

Tentang "way" pada anova

Bulan ini saya beberapa kali memberikan konsultasi tentang pemilihan teknik statistik yang tepat untuk penelitian eksperimen. Berbagai macam desain experimen seperti one shot case study, pretest postest control design, randomized control trial (RCT) dan sebagainya dipilih untuk dilakukan penelitian. 

Pertanyaan yang dilontarkan cukup bervariasi, mulai dari belum mengetahui sama sekali, salah konsep, cukup mengetahui atau sekedar konfirmasi/second opinion. Menarik untuk saya bahas di sini adalah tentang salah konsep dalam memahami "way" dalam anova.

Dari hasil diskusi tersebut dapat saya simpulkan bahwa kesalahan yang sering membuat kacau adalah memahami "way" sebagai jumlah kelompok dalam eksperimen.  Sebagai contoh, seorang peneliti akan melakukan penelitian efektivitas pembunuh jentik nyamuk dengan tiga kelompok yakni: kontrol, perlakuan 1 (konsentrasi 10%) dan perlakuan 2 (konsentrasi 20%). Dengan desain seperti ini, orang sering menyebut bahwa teknik analisis data yang digunakan adalah three way anova, karena ada tiga kelompok dalam penelitiannya. Pendapat itu tentu saja salah karena konsep "way" dikaitkan dengan faktor/jenis perlakuan/intervensi yang diberikan, bukan pada jumlah kelompok dalam penelitian.

Oleh karena itu, pada contoh kasus di atas, teknik analisis yang tepat adalah one way anova. Alasannya adalah karena hanya ada satu jenis perlakuan yang diberikan yakni konsentrasi (kontrol, 10%, 20%). Demikian juga dengan desain eksperimen yang lain seperti RCT, RPT, RBD dan sebagainya kita hanya perlu mengidentifikasikan berapa jenis perlakuan/intervensi yang diberikan terhadap obyek.

Rabu, 11 Januari 2012

Memilih Teknik Analisis Statistika dalam Penelitian


A.    Analisis data Penelitian
Analisis data merupakan proses terintegrasi dalam sebuah prosedur penelitian. analisis data dilakukan untuk membuktikan atau mencari jawaban terhadap rumusan dan dugaan peneliti tentang variabel yang dipelajari. Hasil analisis data inilah akan dibaca/diinterpretasikan oleh peneliti kemudian diambil simpulan jawaban yang berdasarkan pada kenyataan empiris. 
Analisis data penelitian dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama, analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Perbedaan yang mendasari keduanya adalah pada jenis data yang diperoleh. Jika peneliti ingin melakukan pengukuran dengan menggunakan angka maka digunakan analisis kuantitatif. Jika peneliti ingin mengetahui proses/informasi baru dapat digunakan analisis kualitatif. Jadi, keputusan yang diambil menurut kebutuhan peneliti.
Uraian berikut ini akan memaparkan analisis kuantitatif. Untuk analisis kualitatif dapat dipelajari sendiri pada referensi yang sudah banyak dalam bahasa Indonesia.
B.     Cara memilih analisis data statistika
Memilih uji statistika yang akan digunakan dalam sebuah penelitian dapat dilakukan dengan beberapa pedoman: 
- Apakah jenis data yang akan kita dapatkan ?
  - Bagaimana hipotesis yang akan kita uji ?  Apakah tujuan penelitian ?
Berikut akan disajikan keterangannya,
1.    Jenis – jenis data penelitian
Data statistika dapat digolongkan menjadi dua macam.
a.      data nominal, adalah data yang didapat dari hasil penghitungan dan pengkategorian.
b.     data kontinum, data yang didapat dari pengukuran. Data ini dapat dibagi lagi menjadi tiga macam; nominal, ordinal, interval, rasio.

Tabel 1. Perbedaan data penelitian.
Jenis data
Ciri – ciri
Contoh
Nominal
Hasil menghitung, kategorikal, cacah, nomor rumah/telp./urut.
Jumlah keluarga, kursi, siswa, data pelanggan, dikotomi, kawin-belum, janda-duda, pria-wanita.
Ordinal
Bertingkat, angka yang lebih tinggi mengandung perbedaan (tapi tidak sama bedanya)
Kelas I-VI, golongan I-IV, eselon I-V, predikat.
Interval
Tidak punya nilai nol mutlak (netral), tiap tingkat menunj beda yang sama. Dapat dijumlah, kali, bagi.
Skala likert, 
Skala 2,1,0,-1,-2.
Rasio
Punya nilai nol mutlak. Dapat dikali, bagi, jumlah.
Jarak 10 m, uang Rp. 1,000,00,
Panas 00 C, isi 3 ml.

2.    Jenis – jenis & macam hipotesis
Secara umum, hipotesis penelitian dapat dibagi menjadi 2 yaitu Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha/H1). Untuk membedakan dua macam hipotesis tersebut adalah dengan mencermati pernyataannya. Pernyataan hipotesis nol adalah; tidak ada hubungan yang signifikan antara ......... dengan ..... (isi sendiri). hipotesis nol selalu disandingkan dengan Hipotesis alternatif berbunyi; ada hubungan yang signifikan antara ..... dengan .....

C. Jenis–Jenis & Macam Hipotesis

Secara umum, hipotesis penelitian dapat dibagi menjadi 2 yaitu Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha/H1). Tidak ada perbedaan arti dalam penggunaan Ha ataupun H1, namun dalam uraian buku ini digunakan istilah Ha. Untuk membedakan dua macam hipotesis tersebut adalah dengan mencermati pernyataannya. Pernyataan hipotesis nol adalah; tidak ada (hubungan/perbedaan) yang signifikan antara ... dengan ... (isi sendiri). hipotesis nol selalu dikontraskan dengan hipotesis alternatif yang berbunyi; ada (hubungan/perbedaan) yang signifikan antara ... dengan ....

Beberapa bentuk hipotesis adalah hipotesis komparatif dan asosiatif. Hipotesis bentuk lain misalnya hipotesis interdependent. Penyusunan hipotesis ini harus dibuat berdasarkan landasan teori yang kuat. Landasan teori yang kuat diperlukan agar penelitian yang dilakukan mempunyai konsep yang jelas dan banyak diakui/diterima masyarakat.
Contoh bentuk hipotesis komparatif adalah: “tidak ada perbedaan kualitas produk jeans untuk produksi dalam maupun luar negeri”. Hipotesis komparatif mempunyai bentuk umum yakni menunjukkan perbedaan antara satu, dua atau lebih kelompok berdasarkan variabel yang dipilih.
Contoh bentuk hipotesis asosiatif adalah: “tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan transformasional manajer terhadap produktivitas pegawai”. Hipotesis asosiatif selalu menunjukkan hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih variabel dalam penelitian.
Contoh bentuk hipotesis interdependen adalah: “karakteristik pengguna motor di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok/segmen”. Ciri bentuk hipotesis interdependen adalah hipotesis tidak hendak melihat perbedaan maupun hubungan antar variabel. Uraian lebih lengkap dapat dilihat pada subbab pengujian hipotesis satu dan dua sisi.
Tabel 2. Teknik analisis statistika yang dapat dipilih dalam penelitian.
Macam – macam data
Bentuk Komparasi
Asosiatif
Dua sampel
k- sampel
Korelasi
Independen
Korelasi
Independen
Interval/
Rasio
t-tes dua sampel
t-tes dua sampel
One way anova
One way anova
-product moment
-korelasi parsial
-korelasi ganda
-regresi sederhana &ganda
Ordinal
-sign tes
-wilcoxon
-Median tes
-mann-whitney
-kolmogorov smirnov
-friedman
-two way anova
-Media ekstention
-kruskal walls
-Spearman rank
-kendall tau
Nominal
Mc Nemar
-Fisher exact
-chi kuadrat for two sampel
Chi kuadrat for k-sampel
Chi kuadrat for k-sampel
-coefisien contingensi
Tabel 2. Menunjukkan apa saja teknik analisis yang dapat kita gunakan dalam penelitian.  Misal data yang kita dapatkan adalah data interval dan hipotesisnya adalah komparatif dua kelompok tidak berhubungan maka kita menggunakan uji-t independent sample. Jika dataya adalah datanya ordinal hipotesisnya komparatif k-kelompok yang independent kita gunakan kruskal walls, dls.