Telah diketahui bersama bahwa dalam statistik inferensial kita mengenal ada dua pendekatan untuk melakukan analisis data. Pertama adalah statistik parametris dan statistik non parametris. Dalam statistik parametris akan terdapat asumsi-asumsi yang mendasari digunakannya rumus yang tergabung dalam kelompok parametris. Asumsi-asumsi untuk beberapa rumus statistik berbeda-beda. Dalam model analisis regresi secara umum ada 5 asumsi yang disebut dengan asumsi klasik yakni: normalitas, linieritas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi.
= Yogyakarta dan Global On line = Jasa Olahdata Statistik (Skripsi-Tesis-Disertasi-Penelitian-dll) berbagai software; SPSS, AMOS, LISREL, Smart PLS, SEM, E-VIEWS, SAS, Stata, Minitab, R, SPS, Excel, QM, QS, Konsultasi Skripsi, Konsultasi Tesis, Analisis Statistika, Interpretasi, dll.
Tampilkan postingan dengan label Statistik Parametrik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Statistik Parametrik. Tampilkan semua postingan
Rabu, 02 November 2011
Statistik Parametrik dan Non Parametrik
Sabtu, 02 Juli 2011
Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis Menggunakan Output SPSS
Proses pengujian hipotesis dengan statistik inferensial secara umum dapat digambarkan sebagai berikut;
Hipotesis yang akan diuji adalah H0. Pada dasarnya pengujian hipotesis adalah menguji taraf signifikansi. Dengan menggunakan tabel kita akan mendapatkan angka teoritis dari suatu distribusi, misalnya F, t,r. Secara konvensional semua hasil olahan statistika harus dibandingkan dengan nilai tabel. Setelah semua data dimasukkan dalam rumus–rumus statistika akan didapat nilai hitung. Dari tabel ini akan ditentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak dengan kaidah yang berlaku. Pada pelaksanaan uji analisis nanti peneliti harus cermat dan hati–hati karena kaidah bandingan dengan tabel ini ada yang terbalik.
Maksud kaidah yang terbalik ini misalnya, untuk menguji asumsi penelitian, misalnya asumsi klasik, keputusan terkena atau tidaknya asumsi adalah jika H0 diterima tetapi jika melakukan uji hipotesis yang kita butuhkan adalah penerimaan Ha.
Menginterpretasikan output SPSS kita menguji hipotesis dengan tidak perlu membandingkannya dengan harga teoritis (tabel). Komputer akan melakukan pengujian H0 kemudian komputer akan melaporkan hasil apa adanya. Analis/penelitilah yang harus memutuskan apakah menerima atau menolak H0. Statistik inferensial pada prinsipnya hanya menguji apakah H0 diterima atau seberapa besar hasil penelitian kita dapat digeneralisasikan. Menerima H0 berarti menolak Ha atau sebaliknya.
Pedoman yang Digunakan untuk Menyimpulkan Hipotesis
Cara menyimpulkan apakah menerima atau menolak adalah dengan berpedoman pada berapa tingkat signifikansi yang dipatok peneliti, misalnya 5 atau 1%. Setelah menetapkan taraf signifikansi yang dikehendaki peneliti hanya melihat berapa nilai “sig.” yang dikeluarkan oleh SPSS. Nilai “sig.” terkadang sering disebut dengan p-value.
Misalkan peneliti telah menetapkan bahwa akan menggunakan taraf signifikansi 5%, yang diubah dalam bilangan desimal adalah 0,05. Kemudian peneliti melakukan analisis data menggunakan SPSS dan didapatkan nilai sig. 0,025. Untuk memutuskan hipotesis apakah menerima atau menolak H0 peneliti tinggal membandingkan nilai taraf signifikansi “sig.” yang didapatkan dengan hasil analisis SPSS. 0,05 > 0,025 oleh karenanya dapat diputuskan H0 ditolak dan Ha diterima. Secara umum kaidah penerimaan hipotesis nol (H0) menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
· Jika nilai sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
· Jika nilai sig > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Label:
E-Views,
Hipotesis,
Jasa Olahdata,
P-value,
Signifikansi,
SPSS,
Statistik Non Parametrik,
Statistik Parametrik
Lokasi:
Jakarta, Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)