Tampilkan postingan dengan label Skripsi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Skripsi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 Oktober 2011

DASAR –DASAR PENELITIAN BISNIS

A.    Definisi Penelitian Bisnis
Penelitian adalah penggunaan cara yang ilmiah untuk mendapatkan informasi yang benar. Penelitian disebut ilmiah jika dapat memenuhi beberapa syarat. Sistematis, artinya langkah–langkah yang ada dalam penelitian mempunyai struktur yang baik. Logis, dapat dipertanggungjawabkan secara akal sehat manusia. Empiris, adalah mengkaji hal yang nyata ada dalam permasalahan nyata/kelihatan.
Dunia penelitian telah berkembang pesat pada semua sendi kehidupan dewasa ini. Mulai dari bidang science, teknologi, sosial, olah raga, kesehatan, ekonomi, manajemen dan bisnis. Dunia bisnis pada akhir akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesar dalam aplikasi riset bisnis dalam aktivitasnya. Sekarang ini banyak lembaga konsultasi manajemen yang menggunakan teknik penelitian sebagai dasar pemberian konsultasinya, misalnya MARS, Frontier, Markplus, Accenture, Mc Kansey, sampai lembaga intra kampus seperti FE UI, FE UGM dll.
Penelitian, biasa disebut riset sehingga uraian selanjutnya akan menggunakan kata riset, dalam dunia bisnis dapat didefinisikan sebagai proses pengumpulan, pencatatan, dan analisis data yang sistematik dan obyektif untuk membantu dalam pembuatan keputusan bisnis. Tugas utama riset bisnis adalah mendapatkan informasi yang akurat yang akan digunakan dalam pembuatan keputusan bisnis. (Dermawan Wibisono, 2000:3).

B.     Tipe – Tipe Penelitian Bisnis

Ada banyak jenis tipe/jenis riset yang dikenal dalam metodologi penelitian, mulai dari deskriptif hingga eksperimen. Khusus untuk riset bisnis yang biasa digunakan ada beberapa:
1. Riset eksplaratoris (penjajagan)
Tujuan riset eksplaratoris adalah a) Untuk mendiagnosis situasi, dapat menjawab dengan berbagai alternatif; kondisi kerja, alternatif jenjang karir pegawai, segmentasi pasar b) Penyaringan berbagai alternatif; c) Penemuan berbagai gagasan baru.
 Teknik riset yang dapat dilakukan antara lain; survei pengalaman, analisis data sekunder, studi pendahuluan, studi kelayakan bisnis.
2. Riset deskriptif
Tujuan dari riset deskriptif adalah untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan seperti siapa ?, apa ?, kapan ?, dimana ?. Alternatif teknik yang dapat dilakukan antara lain survei. Sebagai contoh riset ICSA (Indonesia Customer Satisfaction Awards) yang digagas Frontier bertujuan untuk mengetahui produk apa yang paling memberikan kepuasan kepada pelanggan.
3. Riset kausal
Tujuan dari riset ini adalah untuk mendapatkan hubungan sebab akibat, sebesarapa besar hubungan, pengaruh variabel, variabel yang paling dominan, efektifitas,   positioning. Alternatif yang dapat dilakukan adalah teknik ex post fakto dengan data primer maupun sekunder.



Referensi:
Dermawan Wibisono (2000) Riset Bisnis Yogyakarta: BPFE
Dindin Kusdinar (2002) Marketing Research, workshop diselenggarakan oleh Hima statistika UGM dengan AC Nielsen tanggal 22 September 2002

Sabtu, 08 Oktober 2011

Beberapa Alternatif Judul Penelitian


Judul
Rumusan masalah
Hipotesis
Jenis data
Teknik analisis
Kaidah
Contoh kesimpulan
Peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam mendukung progesionalisme guru
Apakah kepemimpinan kepala sekolah mampu berpengaruh pada profesionalisme guru ?
Ada  pengaruh signifikan kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh pada profesionalisme guru
Interval (skala Likert)
Regresi sederhana
Jika nilai Fhitung >Ftabel  maka disimpulkan terdapat pengaruh signifikan.
Ada  pengaruh signifikan kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh pada profesionalisme guru
Orientasi pengambilan pendidikan profesi mahasiswa
Bagaimana motivasi mahasiswa untuk mengambil pendidikan profesi?
Mahasiswa tingkat awal dan akhir mempunyai perbedaan motivasi mengambil pendidikan profesi
Interval (skala Likert)
Uji t independent sample
(sampel bebas)
Jika nilai thitung >ttabel  maka disimpulkan terdapat perbedaan signifikan.
Mahasiswa tingkat awal dan akhir mempunyai perbedaan motivasi mengambil pendidikan profesi
Hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar
Apakah lingkungan belajar mempunyai korelasi dengan prestasi belajar
Lingkungan belajar berkorelasi positif dengan prestasi belajar
Interval (skala Likert)
Korelasi Pearson Product Moment
Jika nilai rhitung >rtabel  maka disimpulkan ada korelasi signifikan.
Ada korelasi yang signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar







Analisis Strategi Segmentasi Perbankan Syariah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri, Cabang Yogyakarta)
Segmen apa saja yang potensial ditinjau dari persepsi konsumen terhadap sejumlah manfaat (benefit)
Berdasarkan identitas responden mempunyai perbedaan benefits yang ditawarkan
Nominal (identitas) dan interval (benefits)
Crosstab dan one way anova
Jika nilai χ2 hit > χ2 tab pengaruh sign&Jika nilai Fhitung >Ftabel  pengh signfikn
Segmen yang paling potensial adalah mahasiswa dilihat dari benefits yang ditawarkan

Jumat, 23 September 2011

Membuat Karya Tulis


Sumber Pembuatan
Untuk membuat karya tulis ilmiah yang baik kita perlu persiapkan materi apa yang hendak ditulis. Materi yang ditulis sebaiknya berasal dari aktifitas ilmiah yang telah selesai dilakukan. Dengan kata lain sebenarnya karya tulis ilmiah adalah hasil suntingan dari laporan yang telah ada. Laporan ilmiah ini dapat berupa:
§  Hasil penelitian (baik yang dilakukan sendiri maupun penelitian orang lain dengan seijin yang punya).
§  Hasil kerja praktek di lapangan.
§  Hasil praktikum atau pengamatan di laboratorium.
§  Kritik karya tulis ilmiah yang dipublikasikan orang lain.
§  Konsep pemikiran berdasarkan teori tertentu.
Sistematika karya tulis ilmiah dapat berbeda sesuai dengan instansi yang mengadakan lomba/menerima karya tulis ilmiah. Tetapi meskipun terdapat perbedaan sistematika, namun esensi yang dikandungnya adalah sama. Persyaratan untuk memasukkan tulisan pada sebuah jurnal biasanya dilampirkan pada halaman terakhir jurnal yang dimaksud. Hal tersebut memudahkan penulis untuk menyesuaikan dengan format penulisan.
Standar karya tulis ilmiah untuk mahasiswa sudah dibuat oleh Depdiknas. Sistematika karya tulis ilmiah menurut Direktur Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Dikti, diistilahkan dengan Program Kreatifitas Mahasiswa Ilmiah (PKMI/penulisan ilmiah),  sebagai berikut;
§  Cover dan lembar pengesahan
§  Naskah yang diawali dengan judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci.
§  Jumlah kata dalam abstrak adalah 250 – 300 kata. Jumlah kata kunci istilah 4 – 5 istilah. Abstrak dibuat tiga alinea, alinea pertama berisi latar belakang dan tujuan tulisan, alinea kedua berisi metode penulisan yang dikerjakan, alinea ketiga berisi hasil tulisan dan diskusi.
§  Batang tubuh tulisan;
a.      Pendahuluan (Latar Belakang, tujuan, tinjauan pustaka)
-Latar belakang memuat penjabaran tentang permasalahan yang akan ditulis. Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang dapat dilihat oleh penulis.
-Tujuan penulisan memuat apa yang ingin penulis kemukakan dalam karya ilmiah yang dibuat ini.
-Tinjauan pustaka memuat penegasan istilah  istilah, penjelasan konsep – konsep, penjelasan tentang materi yang sama menurut pustaka, hasil  - hasil penelitian yang relevan, dan hasil penelitian lain.
b.      Metode pendekatan (Metode penelitian, pendekatan teoritik, rancangan percobaan, rencana praktik industri, magang dll.)
-Metode Pendekatan berisi cara melakukan penelitian, asumsi yang mendasari, alasan menggunakan metode tersebut, bagaimana metode itu dijalankan. Bagian ini juga berisi garis besar tentang isi makalah/pembahasan.
c.       Hasil dan Pembahasan
Sumber data untuk mengemukakan jawaban tujuan pertanyaan karya kita, dapat berasal dari:
·   laporan atau hasil penelitian sendiri/oranglain
·   hasil praktikum yang telah dilaksanakan
·   buku – buku referensi yang telah baku
-Hasil mengemukakan tentang data – data dan ikhtisar tentang permasalahan yangberhubungan dengan tujuan penulisan kita.
-Pembahasan diungkapkan dengan cara:
·   menyajikan asas, hubungan, perbedaan, generalisasi yang ditunjukkan data.
·   Menunjukkan pengecualian atau keterikatan hasil
·   Menunjukkan bagaimana hasil – hasil itu dan tafsirannya yang diperoleh sesuai dengan sumber data
·   Penjelasan implikasi teoritis yang mungkin dari kerja yang telah dilakukan, kemungkinan penerapan praktisnya.
·   Untuk membuat lebih menarik dan meyakinkan pembaca sajikan tabel, diagram, grafik dll.
d.      Kesimpulan dan Saran
Sajikan kesimpulan sesuai dengan bahasan yang telah dilakukan, jangan memberi kesimpulan yang tidak berdasar pada pembahasan. Saran harus diberikan secara jelas dan operasional. Jika diperlukan saran dapat langsung “tunjuk hidung”.
e.       Daftar pustaka adalah referensi yang telah kita pakai.
Sistematika diatas belum termasuk persyaratan penulisan, tata letak tulisan, penomoran, pengutipan, penulisan daftar pustaka dll. Ini akan kita dapatkan di pedoman PKMI.

Teknik Penyuntingan
Penyuntingan dapat dimaknai sebagai menuliskan kembali hasil-hasil yang telah didapatkan dari hasil penelitian/penyelidikan. Penulisan kembali ini tentu berbeda dengan teknik menulis laporan penelitian/penyelidikan. Perbedaan itu terletak setidaknya pada sistematika maupun gaya bahasa. Tentang sistematika telah kita bahas pada subbab C sehingga tidak perlu lagi dibahas.
Gaya bahasa dalam karya tulis ilmiah lebih fleksibel. Bahasa baku digunakan lebih fleksibel dan tidak kaku. Penulis dapat memasukkan unsur argumentatif maupun eksposisi tanpa kehilangan obyektifitas. Hal ini berbeda dengan gaya bahasa ilmiah baku yang tegas, kaku, detail dan terstandarisasi.
Ketrampilan membuat karya tulis akan dapat berkembang dengan baik jika kita mau sering berlatih. Cara berfikir kritis analitis dapat dikembangkan jika Anda semakin banyak menulis, terutama karya tulis ilmiah populer. Dalam karya tulis populer Anda tidak perlu melakukan penelitian/penyelidikan tetapi Anda dapat menuliskan refleksi pengamatan sehari-hari, penerungan terhadap suatu masalah maupun konsep untuk memecahkan masalah.
Agar tetap termotivasi ada baiknya membentuk kelompok diskusi yang mempunyai minat yang sama. Disana sharing ide dan kesulitan penulisan akan semakin memantapkan pemahaman akan karya tulis ilmiah. Motivasi untuk menulis merupakan salah satu kunci keberhasilan menulis. Jika Anda tidak mempunyai motivasi yang tinggi untuk menulis Anda akan kesulitan untuk memulai. 
Selamat mencoba!