Tampilkan postingan dengan label Modifikasi model AMOS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Modifikasi model AMOS. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 November 2012

Rising Star. Analisis persamaan struktural dengan PLS

Analisis data dengan PLS


Program partial least square (PLS) merupakan software yang relatif baru dan mulai banyak digunakan oleh para peneliti di dunia. Program ini mendasarkan analisis berbasis covarian. Berbagai buku yang dapat Anda baca misalnya dikarang oleh Imam Ghozali, Jogiyanto Hartono dan sebagainya.

Program ini dapat diunduh gratis di www.smartpls.de. Keunggulan program ini dibandingkan program SEM lain seperti: Lisrel ataupun AMOS adalah:
1. Dapat bekerja dengan sampel kecil N<100
2. Tidak memerlukan asumsi pengujian goodness of fit

Program ini juga kadang dijadikan alternatif sebagai pengganti uji selain AMOS karena tidak memenuhi goodness of fits.

Program ini sudah mulai banyak dipake, jadi kenapa Anda ragu memakainya?

Rabu, 29 Agustus 2012

Terus Belajar Structural Equation Modelling

Pada hari Selasa, 28 Agustus 2012 saya berkesempatan untuk belajar lagi tentang materi Structural Equation Modelling (SEM) dengan salah satu ahli SEM di Yogyakarta, yakni Bp. Asma'i, P.hD. Pertemuan siang itu, saya bertanya seputar permasalahan yang muncul pada persoalan SEM, yakni over fit. Indikasi dari adanya over fit adalah indikator TLI yang sebesar 1,065, di sisi lain indikator GFI sebesar 0,743 dan AGFI sebesar 0,720. Berikut hasil analisis yang kami lakukan dengan software AMOS versi 18.


Berdasarkan indikator tersebut, maka permasalahan tidak hanya over fit, tetapi juga lack of fit (marginal) untuk indikator GFI dan AGFI. Permasalahan GFI dan AGFI disebabkan data yang tidak berdistribusi normal. Benar saja, indikator Multivariat normality memang sebesar 16, jauh dari standar 2,58. 
Atas permasalahan tersebut, beberapa langkah yang disaranakan adalah: 1) dengan men-drop observed variable yang outlier, 2) mendrop data observasi yang outlier, dan 3) mengubah/transformasi menjadi skor composite. 
Itu adalah beberapa petunjuk yang diberikan pada kami, agar permasalahan yang muncul di SEM, baik dengan program AMOS maupun Lisrel dapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku (kaidah teoritis yang ada).