= Yogyakarta dan Global On line = Jasa Olahdata Statistik (Skripsi-Tesis-Disertasi-Penelitian-dll) berbagai software; SPSS, AMOS, LISREL, Smart PLS, SEM, E-VIEWS, SAS, Stata, Minitab, R, SPS, Excel, QM, QS, Konsultasi Skripsi, Konsultasi Tesis, Analisis Statistika, Interpretasi, dll.
Sabtu, 18 Mei 2013
Jumat, 03 Mei 2013
Ketika Tidak Signifikan
Sabtu, 27 April 2013 saya diundang mantan klien kami untuk mengikuti acara promosi ujian terbuka di Program Doktor. Pada kesempatan itu, saya amati sebenarnya hampir sama aja dengan ujian tugas akhir pada umumnya (skripsi, tesis, dll). Faktor yang membedakan yakni pada saat itu juga, promovendus langsung akan diumumkan kelulusan dan besarta predikat kelulusannya.
Secara umum, ujian ini terasa lebih resmi dengan adanya protokoler yang memandu acara. Jalannya ujian dimulai dengan memaparkan biodata promovendus. Selanjutnya sesi presentasi dan akhirnya interaktif tanyajawab. Dari sembilan orang penguji, sebagian besar lebih banyak memuji dibandingkan menelaah secara kritis.
Hingga pada akhirnya ada penguji yang masih mencermati secara kritis mengapa hubungan dua variabel tidak signifikan? Bukankah bertentangan dengan teori? Kemudian promovenda menjelaskan kondisi di lapangan. Penguji tampak belum menerima penjelasan tersebut, seraya menyatakan bahwa penjelasan itu harus dilengkapi dalam naskah, disertai teori dan hasil penelitian lain yang relevan. Selain itu, porsi diskusi juga harus memuat hal tersebut.
Nah, sebenarnya tidak mengapa jika memang hasil penelitian tidak signifikan, asalkan dapat dijelaskan dan didapatkan melalui prosedur yang sudah benar.
Selasa, 16 April 2013
Beda Kuantitatif dan Kualitatif
Creswell (2008) menyebutkan perbedaan penggunaan kajian pustaka pada penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian kuantitatif, penggunaan kajian teori adalah bersifat substantif.
Akan tetapi memang ada perdebatan dalam hal ini. Untuk peneliti pemula, teori sangat penting karena untuk memandu mereka mengidentifikasi hasil penelitian.
Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut.
Akan tetapi memang ada perdebatan dalam hal ini. Untuk peneliti pemula, teori sangat penting karena untuk memandu mereka mengidentifikasi hasil penelitian.
Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut.
Differences
|
Quantitative
|
Qualitative
|
Amount of literature cited at the beginning of
the study
|
Substantial
|
Minimal
|
Use literature at the beginning of the study
|
Justifies or documents the need for the study.
Provides a rationale for the direction of the
study (i.e.purpose statement and research questions or hypotheses).
|
Justifies or documents the need for the study
|
Use or literature at the end of the study
|
Confirms or disconfirms prior predictions from
the literature
|
Supports or modifies existing findings in the
literature
|
Sabtu, 19 Januari 2013
Uji Korelasi dalam Pair Sample T Test
Dalam output SPSS untuk uji pair sample t test, dapat kita temukan tiga tabel. Tabel pertama adalah Paired Sample Statistic, kedua adalah Paired Sample Correlation dan ketiga adalah Paired Sample Test. Tabel Test of homogenity variance tidak bisa kita temukan pada output ini. Tiga tabel tersebut menunjukkan fungsi yang berbeda-beda, yang pertama menunjukkan nilai mean dan standard deviasi, yang kedua nilai korelasi dua variabel dan ketiga adalah hasil uji beda (t test).
Ada kejadian menarik ketika seorang mahasiswa ada yang ingin membaca hasil uji beda dengan melihat nilai korelasinya. Hal ini menarik perhatian saya karena, jika ingin melihat uji beda, mengapa melihat korelasinya?
Nilai korelasi menunjukkan skor antara pretest dengan postest, dimana ketika ada korelasi berarti semakin tinggi nilai pretest maka akan semakin tinggi pula postest. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai pretest yang semakin tinggi, akan semakin meningkatkan semakin tinggi pula skor postest. Tentu hal ini tidak diharapkan peneliti, karena keberhasilan treatment hanya dinikmati oleh orang yang prestestnya baik. Peneliti tentu berharap skor postest akan semakin meningkat meski skor pretestnya rendah.
Menurut pendapat saya, kita sebaiknya memakai output pada tabel Paired Sample Test, khususnya pada nilai t. Hal ini dikarenakan nilai t menunjukkan hasil uji beda antara skor pretest dengan postest. Jika nilai t signifikan, hal ini berarti ada perbedaan signifikan antara skor pretest dengan postest. Semakin signifikan berarti semakin besar pula perbedaan antar pre dengan post.
Kamis, 20 Desember 2012
LT dan LD
Bagaimana jika LT50 maupun LD50 kita bernilai negatif?
Ini kasus yang saya tangani beberapa kali.
Ini kasus yang saya tangani beberapa kali.
Label:
Analisis probit,
Analisis varian,
Desain eksperimen,
Jasa Olahdata,
Olah data statistik,
RAL,
Randomized control trial,
RCT,
RPT,
SPSS
Kamis, 15 November 2012
Penelitian Kepuasan Pelanggan
Minggu ini kami ada proyek penelitian di Taman Pintar Yogyakarta. Ini penelitian tentang pendapat pengunjung terhadap pelayanan perusahaan. Sampel yang ditargetkan 1000 orang dari berbagai status karakteristik demografis seperti: daerah asal, umur, pendidikan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kepuasan pengunjung dan sekaligus menjaring kritik serta saran dari pengunjung. Penelitian seperti ini memang perlu dilakukan secara berkala misalnya setiap enam bulan atau satu tahun sekali sehingga manajemen akan mendapatkan input untuk mengambil berbagai kebijakan.
Selasa, 06 November 2012
Rising Star. Analisis persamaan struktural dengan PLS
Analisis data dengan PLS
Program partial least square (PLS) merupakan software yang relatif baru dan mulai banyak digunakan oleh para peneliti di dunia. Program ini mendasarkan analisis berbasis covarian. Berbagai buku yang dapat Anda baca misalnya dikarang oleh Imam Ghozali, Jogiyanto Hartono dan sebagainya.
Program ini dapat diunduh gratis di www.smartpls.de. Keunggulan program ini dibandingkan program SEM lain seperti: Lisrel ataupun AMOS adalah:
1. Dapat bekerja dengan sampel kecil N<100
2. Tidak memerlukan asumsi pengujian goodness of fit
Program ini juga kadang dijadikan alternatif sebagai pengganti uji selain AMOS karena tidak memenuhi goodness of fits.
Program ini sudah mulai banyak dipake, jadi kenapa Anda ragu memakainya?
Program partial least square (PLS) merupakan software yang relatif baru dan mulai banyak digunakan oleh para peneliti di dunia. Program ini mendasarkan analisis berbasis covarian. Berbagai buku yang dapat Anda baca misalnya dikarang oleh Imam Ghozali, Jogiyanto Hartono dan sebagainya.
Program ini dapat diunduh gratis di www.smartpls.de. Keunggulan program ini dibandingkan program SEM lain seperti: Lisrel ataupun AMOS adalah:
1. Dapat bekerja dengan sampel kecil N<100
2. Tidak memerlukan asumsi pengujian goodness of fit
Program ini juga kadang dijadikan alternatif sebagai pengganti uji selain AMOS karena tidak memenuhi goodness of fits.
Program ini sudah mulai banyak dipake, jadi kenapa Anda ragu memakainya?
Label:
covarian,
Goodness of fit,
Jasa Olahdata,
Model persamaan struktural,
Modifikasi model AMOS,
Olah data statistik,
Over fitted,
partial least square,
PLS,
Structural Equation Modelling,
Yogyakarta
Lokasi:
Yogyakarta, Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)