Jumat, 03 Mei 2013

Ketika Tidak Signifikan

Sabtu, 27 April 2013 saya diundang mantan klien kami untuk mengikuti acara promosi ujian terbuka di Program Doktor. Pada kesempatan itu, saya amati sebenarnya hampir sama aja dengan ujian tugas akhir pada umumnya (skripsi, tesis, dll). Faktor yang membedakan yakni pada saat itu juga, promovendus langsung akan diumumkan kelulusan dan besarta predikat kelulusannya.

Secara umum, ujian ini terasa lebih resmi dengan adanya protokoler yang memandu acara. Jalannya ujian dimulai dengan memaparkan biodata promovendus. Selanjutnya sesi presentasi dan akhirnya interaktif tanyajawab. Dari sembilan orang penguji, sebagian besar lebih banyak memuji dibandingkan menelaah secara kritis.

Hingga pada akhirnya ada penguji yang masih mencermati secara kritis mengapa hubungan dua variabel tidak signifikan? Bukankah bertentangan dengan teori? Kemudian promovenda menjelaskan kondisi di lapangan. Penguji tampak belum menerima penjelasan tersebut, seraya menyatakan bahwa penjelasan itu harus dilengkapi dalam naskah, disertai teori dan hasil penelitian lain yang relevan. Selain itu, porsi diskusi juga harus memuat hal tersebut.

Nah, sebenarnya tidak mengapa jika memang hasil penelitian tidak signifikan, asalkan dapat dijelaskan dan didapatkan melalui prosedur yang sudah benar.

Selasa, 16 April 2013

Beda Kuantitatif dan Kualitatif

Creswell (2008) menyebutkan perbedaan penggunaan kajian pustaka pada penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian kuantitatif, penggunaan kajian teori adalah bersifat substantif.
Akan tetapi memang ada perdebatan dalam hal ini. Untuk peneliti pemula, teori sangat penting karena untuk memandu mereka mengidentifikasi hasil penelitian. 
Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif sebagai berikut.



Differences
Quantitative
Qualitative
Amount of literature cited at the beginning of the study
Substantial
Minimal
Use literature at the beginning of the study
Justifies or documents the need for the study.
Provides a rationale for the direction of the study (i.e.purpose statement and research questions or hypotheses).
Justifies or documents the need for the study
Use or literature at the end of the study
Confirms or disconfirms prior predictions from the literature
Supports or modifies existing findings in the literature

Sabtu, 19 Januari 2013

Uji Korelasi dalam Pair Sample T Test

Dalam output SPSS untuk uji pair sample t test, dapat kita temukan tiga tabel. Tabel pertama adalah Paired Sample Statistic, kedua adalah Paired Sample Correlation dan ketiga adalah Paired Sample Test. Tabel Test of homogenity variance tidak bisa kita temukan pada output ini. Tiga tabel tersebut menunjukkan fungsi yang berbeda-beda, yang pertama menunjukkan nilai mean dan standard deviasi, yang kedua nilai korelasi dua variabel dan ketiga adalah hasil uji beda (t test).

Ada kejadian menarik ketika seorang mahasiswa ada yang ingin membaca hasil uji beda dengan melihat nilai korelasinya. Hal ini menarik perhatian saya karena, jika ingin melihat uji beda, mengapa melihat korelasinya?

Nilai korelasi menunjukkan skor antara pretest dengan postest, dimana ketika ada korelasi berarti semakin tinggi nilai pretest maka akan semakin tinggi pula postest. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai pretest yang semakin tinggi, akan semakin meningkatkan semakin tinggi pula skor postest. Tentu hal ini tidak diharapkan peneliti, karena keberhasilan treatment hanya dinikmati oleh orang yang prestestnya baik. Peneliti tentu berharap skor postest akan semakin meningkat meski skor pretestnya rendah.

Menurut pendapat saya, kita sebaiknya memakai output pada tabel Paired Sample Test, khususnya pada nilai t. Hal ini dikarenakan nilai t menunjukkan hasil uji beda antara skor pretest dengan postest. Jika nilai t signifikan, hal ini berarti ada perbedaan signifikan antara skor pretest dengan postest. Semakin signifikan berarti semakin besar pula perbedaan antar pre dengan post.

Kamis, 15 November 2012

Penelitian Kepuasan Pelanggan

Minggu ini kami ada proyek penelitian di Taman Pintar Yogyakarta. Ini penelitian tentang pendapat pengunjung terhadap pelayanan perusahaan. Sampel yang ditargetkan 1000 orang dari berbagai status karakteristik demografis seperti: daerah asal, umur, pendidikan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kepuasan pengunjung dan sekaligus menjaring kritik serta saran dari pengunjung. Penelitian seperti ini memang perlu dilakukan secara berkala misalnya setiap enam bulan atau satu tahun sekali sehingga manajemen akan mendapatkan input untuk mengambil berbagai kebijakan.

Selasa, 06 November 2012

Rising Star. Analisis persamaan struktural dengan PLS

Analisis data dengan PLS


Program partial least square (PLS) merupakan software yang relatif baru dan mulai banyak digunakan oleh para peneliti di dunia. Program ini mendasarkan analisis berbasis covarian. Berbagai buku yang dapat Anda baca misalnya dikarang oleh Imam Ghozali, Jogiyanto Hartono dan sebagainya.

Program ini dapat diunduh gratis di www.smartpls.de. Keunggulan program ini dibandingkan program SEM lain seperti: Lisrel ataupun AMOS adalah:
1. Dapat bekerja dengan sampel kecil N<100
2. Tidak memerlukan asumsi pengujian goodness of fit

Program ini juga kadang dijadikan alternatif sebagai pengganti uji selain AMOS karena tidak memenuhi goodness of fits.

Program ini sudah mulai banyak dipake, jadi kenapa Anda ragu memakainya?