A. Pengertian variable dan pengukurannya
Variable secara bahasa dapat dikatakan sebagai ubahan atau sesuatu yang dianggap dapat berubah. Variable dalam pengertian metodologi penelitian adalah sifat, karakteristik, perilaku yang dapat diukur untuk dipelajari dengan metode ilmiah. Sering peneliti harus melakukan reduksi untuk mendapatkan pengertian sebuah variable.
Pengukuran variable dimulai dari mendefinisikan variable dengan sejelas mungkin, proses ini dinamakan dengan definisi operasional. Definisi operasional tidak harus berdasarkan pada salah satu teori tertentu tetapi dapat dibentuk dari kompilasi dari teori yang ada. Definisi operasional akan berguna untuk membatasi penafsiran sidang pembaca sekaligus untuk menjabarkan variabel menjadi faktor/indikator. Tahapan selanjutnya adalah menentukan lagi penjelas dari faktor dimaksud. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Tahapan membuat instrumen berdasarkan definisi operasional yang dibuat.
Variabel
|
Faktor/indikator
|
Penjelas
|
Butir/item
|
|
|
|
|
Pengukuran variabel disesuaikan dengan karakteristik variabel yang hendak diukur. Alat ukur yang dimaksud dapat berbentuk alat ukur untuk ilmu pasti yang sudah banyak disepakati seperti timbangan untuk mengukur berat, meteran atau milimeter skrup untuk mengukur satuan jarak/tinggi, termometer untuk mengukur suhu, pH meter untuk mengukur derajat keasaman dan lain sebagainya. Dengan alat-alat tersebut variabel yang hendak diukur dapat diketahui besar perubahannya. Pada instrumen pengukuran bidang ini relatif tidak terjadi perbedatan ketepatan hasil pengukuran dari alat ukur.
Untuk instrumen dalam bidang sosial, alat ukur yang ada belum disepakatati sepenuhnya oleh peneliti. Hal ini dikarenakan karakteristik yang unik di setiap sampel yang hendak diambil oleh para penelit di bidang tertentu. Alat ukur yang biasa digunakan oleh para peneliti bidang sosial adalah angket, skala psikologi, obervasi dan analisis dokumen.
B. Menyusun instrumen kuesioner
Meskipun belum sepenuhnya disepakati oleh para peneliti namun ada beberapa peneliti yang dalam melakukan penelitiannya menggunakan instrumen yang disusun peneliti lain. Instrumen seorang peneliti dapat dipakai oleh dengan catatan variabel yang hendak diukur harus sama, instrumen perlu adaptasikan kondisi/setting antara responden yang lalu dengan penelitian yang hendak dilakukan, terakhir perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas lagi.
1. Angket
Selama ini kita hanya mengenal angket sebagai instrumen bidang sosial. Sebenarnya ada instrumen lain yang dapat digunakan oleh peneliti lebih mudah. Instrumen yang dapat digunakan adalah skala psikologi. Skala psikologi berbeda dengan angket, perbedaan itu terletak pada variabel yang hendak diukur. Angket mengukur data faktual yang ada pada subyek sedangkan skala psikologi mengukur konstruk/konsep psikologis yang telah disepakati definisinya. (Azwar, 2000:5-6)
Tahapan pengembangan alat ukur angket dapat dijalankan seperti tabel 2. Pekerjaan pertama seperti pada tabel 2 adalah memastikan nama variabel yang hendak diukur kemudian menurunkan menjadi indikator. Dalam satu variabel dapat terdiri dari beberapa indikator sesuai dengan kerangka konstruksinya. Indikator yang telah terbentuk perlu bagi lagi menjadi penjelas yang kemudian proses akhir adalah menyusun nomor item dalah angket. Nomor item tidak harus urut untuk tiap indikator.
Tabel 2. Tahapan membuat instrumen berdasarkan definisi operasional yang dibuat.
Variabel
|
Indikator
|
Penjelas
|
Nomor item
|
Kepemimpinan transformasional
|
Kharisma
|
Memberi contoh
Kepercayaan pd pmmpn
|
1,2,3,4,5,6,7,8,9,
10,11,12,13,14,15
|
Pertimbangan individu
|
Batasan individu
|
16,17,18,19,20,21
|
Stimulasi intelektual
|
Memberikan feedback
Memberikan tanggungjawab
|
22,23,24,25,26,27
28,29,30
|
Motivasi yang menimbulkan inspirasi
|
Mengkomunikasikan tujuan
Mendayagunakan sumber daya
Memberdayakan bawahan
|
31,32,33,34,35,36,37,38,39.
|
Instrumen kepemimpinan transformasional kepala sekolah mengukur persepsi dan penilaian guru terhadap kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Pengukuran persepsi dan penilaian kepemimpinan kepala sekolah ini dilihat dari indikator; charisma, pertimbangan individu, stimulasi intelektual dan motivasi yang menimbulkan inspirasi. Instrumen ini menggunakan skala Likert dengan lima pilihan jawaban; Sangat sering (SS), Sering (S), Kadang–kadang (K), Jarang (J) dan tidak pernah (T). Skoring jawaban diberikan (Agus Susanto, 2005);
SS diberi skor 5
S diberi skor 4
K diberi skor 3
K diberi skor 2
J diberi skor 1
2. Observasi
Observasi merupakan pengamatan terhadap subyek yang hendak diteliti. Untuk dapat menggunakan observasi diperlukan pedoman bagi kisi-kisi observasi. Kisi-kisi ini dapat digunakan dengan hasil penjabaran dari variabel.
Tabel 3. Kisi – Kisi Observasi
Aspek
|
Subyek
|
Tempat
|
Kondisi pembelajaran
|
Kepala sekolah, Guru dan siswa
|
-Ruang kelas
-Laboratorium
|
Aktivitas para guru
|
Guru dan siswa
|
-Ruang guru
-Ruang BK
|
Kisi observasi pada tabel 3 tidak memberikan penilaian pada subyek tetapi hanya memberikan diskripsi kenyataan. Contoh lain yang memberikan penilaian terhadap obyek seperti tabel 4:
Tabel 4. Kisi – Kisi Observasi dengan penilaian
No.
|
Nama/Jenis
|
Spesk
|
Jml
|
Tersedia
|
Kondisi
|
Skor/
kesimpulan
|
Baik
|
Rusak
|
Server
|
HardDisk
|
80 GB
|
1
|
1
|
√
|
|
Baik
|
Meja komputer
|
65 x 100
|
1
|
2
|
√
|
|
Baik
|
Printer
|
Laser jet
|
1
|
1
|
|
√
|
Kurang
|
Scanner
|
|
|
|
|
|
|
RAM
|
SDRAM 256
|
1
|
1
|
√
|
|
Sedang
|
VgaCard
|
|
|
|
|
|
|
SoundCard
|
|
|
|
|
|
|
Speaker aktif
|
|
|
|
|
|
|
Keyboard
|
|
|
|
|
|
|
Mouse
|
|
|
|
|
|
|
Kabel jaringan
/serat optik
|
|
|
|
|
|
|
3. Analisis dokumen
Analisis dokumen merupakan teknik untuk mengetahui informasi yang ada dalam sebuah dokumen. Informasi dalam sebuah dokumen dapat dijadikan data utama maupun data pembanding. Sebagai contoh untuk penelitian konten maka data utama dapat didapatkan dari analisis dokumen. Contoh kisi-kisi instrumen ini:
Tabel 5. Kisi-kisi instrumen analisis konten
Variabel
|
Indikator
|
Jml resp
|
Benar
|
Salah
|
Kesalahan membuat laporan keuangan siswa
|
· Pencatatan transaksi
· Jurnal umum
· Neraca
· Laporan rugi/laba
· Laporan perubahan modal
|
30
30
30
30
30
|
|
|
Analisis dokumen sebagai instrumen pelengkap sebagai misal, untuk mengecek apakah pemimpin melakukan gaya transformasional maka akan diungkap bukti yang menunjukkan kepemimpinan transformasional yakni;
Tabel 6. Kisi-kisi instrumen analisis dokumen
Variabel
|
Indikator
|
Data yang dibutuhkan
|
Kepemimpinan transformasional
|
· Pernyataan visi dan misi
|
· Rencana jangka pendek, menenggah dan panjang
|
· Pendelegasian
|
· Struktur organisasi dan job description
|
· Fasilitas pengembangan staf
|
· Pelatihan, seminar, in-house training, perpustakaan
|