Kami mendapat pertanyaan dari klien yakni seorang mahasiswa S2 psikologi.
Berikut pertanyaannya:
Apa bedanya nilai t hitung dengan nilai signifikan?
Apakah nilai F harus menggunakan F tabel?
Pertanyaan seperti ini wajar saja karena ada permintaan dari pembimbing tesisnya untuk menggunakan kaidah membandingkan t hitung dengan t tabel.
Kami memahami pertanyaan itu sebagai proses perpindahan era dari menghitung statistika secara manual ke komputasi. Pada jaman dahulu, ketika kita menghitung dengan cara manual, kaidah yang digunakan adalah membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel. Akan tetapi, pada hasil komputasi kita tidak lagi perlu membandingkan dengan nilai tabel, tetapi cukup melihat nilai p-value untuk dibandingkan dengan nilai alpha (taraf kesalahan) yang umumnya sebesar 5% (0,05).
Berikut pertanyaannya:
Apa bedanya nilai t hitung dengan nilai signifikan?
Apakah nilai F harus menggunakan F tabel?
Pertanyaan seperti ini wajar saja karena ada permintaan dari pembimbing tesisnya untuk menggunakan kaidah membandingkan t hitung dengan t tabel.
Kami memahami pertanyaan itu sebagai proses perpindahan era dari menghitung statistika secara manual ke komputasi. Pada jaman dahulu, ketika kita menghitung dengan cara manual, kaidah yang digunakan adalah membandingkan nilai hitung dengan nilai tabel. Akan tetapi, pada hasil komputasi kita tidak lagi perlu membandingkan dengan nilai tabel, tetapi cukup melihat nilai p-value untuk dibandingkan dengan nilai alpha (taraf kesalahan) yang umumnya sebesar 5% (0,05).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar