Saya sampai di Sydney ini dengan bekal skor TOEFL 477. Dengan bekal itu, segalanya serba asing. Kata-kata yang mereka ucapkan tidak dapat saya mengerti maksudnya. Memang ada sebagian kecil yang dapat, misalnya where you come from? how about Australia? dan percakapan singkat lain yang biasa kita pelajari di jaman sekolah dulu.
Hampir tiap orang memiliki cara untuk belajar. Termasuk belajar listening bahasa inggris. Ada yang cepat mengerti dengan apapun yang disajikan oleh pengajar, ada yang sulit sekali belajar. Sepuluh bulan saya di Sydney sepertinya tidak ada perubahan yang signifikan dalam kemampuan bahasa inggris saya. Saya segera sadar dan harus melakukan sesuatu.
Dapat dipahami mengapa saya kurang meningkat kemampuan bahasa inggris, yakni karena pandemi covid yang membuat saya hanya di rumah saja. Sudah bekerja dua bulan pun, itu mayoritas teman kerjanya adalah orang Indonesia juga atau orang berbahasa Melayu. Hampir setiap hari menonton televisi, membaca berita dalam bahasa inggris tetapi kok ya rasanya belum meningkat juga.
Cara saya belajar listening adalah dengan menonton You Tube. Mungkin setiap orang sudah menonton you tube, tetapi yang ditonton melompati kemampuan yang dimilikinya. Teknik menonton yang saya lakukan adalah dengan menonton dari bahasa inggris yang awal, dari kelasnya anak-anak. iya, english for kids. Setelah itu baru meningkat ke bahasa inggris biasa tetapi dengan topik yang kita kuasai. Topik seperti restaurant kesukaan saya. Karena saya bekerja di restaurant. Ternyata teknik ini cukup efektif meningkatkan kemampuan listening saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar