= Yogyakarta dan Global On line = Jasa Olahdata Statistik (Skripsi-Tesis-Disertasi-Penelitian-dll) berbagai software; SPSS, AMOS, LISREL, Smart PLS, SEM, E-VIEWS, SAS, Stata, Minitab, R, SPS, Excel, QM, QS, Konsultasi Skripsi, Konsultasi Tesis, Analisis Statistika, Interpretasi, dll.
Minggu, 23 November 2014
Asiknya penelitian kuantitatif
Bulan ini saya menyelesaikan proses pengambilan data sekaligus laporan proyek penelitian. Penelitian didesain menggunakan survey. Survey termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, proses pengambilan data sangat mudah dan sangat cepat. Untuk mengambil 257 responden, hanya diperlukan waktu selama tiga minggu. Untuk proses entry data sampai dengan laporan penelitian selesai hanya butuh waktu satu minggu saja.
Hal ini tentu beda jika kita menggunakan jenis/pendekatan penelitian lain. Bagaimanapun, lebih asik penelitian kuantitatif.
Hal ini tentu beda jika kita menggunakan jenis/pendekatan penelitian lain. Bagaimanapun, lebih asik penelitian kuantitatif.
Sabtu, 27 September 2014
Antiklimaks
Akhir-akhir ini produk otomotif di negeri mengeluarkan produk penyegaran. Honda Jazz, Toyota Yaris, Hyundai dan sebagainya mengeluarkan produk penyegaran dari produk mereka. Akan tetapi apa yang kita lihat justru suatu antiklimaks dari produk penyegaran sebelumnya. Bisa kita lihat bahwa produk baru ini justru oleh sebagian orang dianggap lebih jelek (desainnya) dibandingkan produk sebelumnya.
Jumat, 15 Agustus 2014
Lagi, ada kegalauan korelasi atau komparasi.
Para peneliti, khususnya mahasiswa, dari jurusan ilmu-ilmu kesehatan masih ada yang mengalami kegalauan untuk memilih teknik analisis dalam kelompok korelasi atau komparasi? teknik analisis yang jadi alternatif misalnya ingin korelasi Spearman, Gamma, Lamda, atau Chi Square?
Seperti kita tahu bahwa Spearman, Gamma, Lamda merupakan teknik korelasi, sedangkan Chi Square merupakan teknik uji beda atau komparasi.
Seperti kita tahu bahwa Spearman, Gamma, Lamda merupakan teknik korelasi, sedangkan Chi Square merupakan teknik uji beda atau komparasi.
Kamis, 24 Juli 2014
Error (Kesalahan) Metode Eksperimen
Ciri lain eksperimen adalah pemilihan subyek/sampel
secara acak. Pemilihan subyek/sampel secara random acak ini penting sekali
untuk memastikan bahwa kelompok yang terbentuk adalah sama pada saat awal
dimulainya eksperimen. Tidak ada aturan baku berapa jumlah subyek/sampel dalam
satu kelompok, tetapi kebanyakan peneliti menggunakan kurang dari 40
subyek/sampel tiap kelompok (Fraenkel&Wallen, 1993: 244).
Dengan pemilihan subyek secara acak, maka
penelitian eksperimen masuk ranah kuantitatif, karena akan memakai rumus
statistik yang pada ujungnya adalah generalisasi. Hal ini berbeda dengan action research yang sama-sama memberi
perlakuan (tindakan) tetapi tidak harus diambil dari subyek yang random.
Penulis menemukan buku yang memasukkan penelitian tindakan ke dalam ranah penelitian
kualitatif (Esterberg, 2002: 135).
Penelitian
eksperimen selama ini diidentikkan dengan penelitian laboratorium, karena
penggunaannya dalam ilmu social masih banyak kendala. Kendala-kendala ini dalam
penelitian eksperimen ini menyebabkan terjadinya “kesesatan” atau kesalahan
yang menyebabkan eksperimen “gagal” seperti kesalahan tipe S, G, maupun R.
Teknik untuk mengeliminasi eror yang berkaitan dengan
karakteristik subyek (Fraenkel&Wallen, 1993: 244-245).
1.
Pengambilan sampel secara random.
2.
Mengambil variabel yang tentu konstan. Menghilangkan efek
yang mungkin dari variabel dengan menghilangkan variabel dari penelitian.
3.
Memasukkan variabel dalam model. Dengan memasukkan
variabel dalam model maka akan dapat dihitung pengaruhnya dibandingkan dengan
variabel lain.
4.
Mencocokan (matching).
Mencari kondisi yang relatif sama antar subyek yang dibandingkan. Misalnya
mencari umur, kelas, status sosial ekonomi, pendidikan subyek yang relatif
sama.
5.
Analisis kovariansi.
Tujuan analisis kovariansi adalah untuk
menyamakan kondisi antar kelompok. “analysis
of covariance can be used to equate groups statistically on the basis of
pretest or other variables (Fraenkel&Wallen, 1993: 245)”.
Senin, 23 Juni 2014
Ciri Penelitian Eksperimen
Dalam sebuah eksperimen, ada beberapa syarat yang harus
terpenuhi, yaitu: keacakan sampel (kelompok), sampel yang diambil dari sebaran
yang normal atau merepresentasikan populasi, adanya perlakuan terhadap sampel
serta adanya kelompok kontrol.
Sampel (Kelompok) harus diambil secara acak karena jika
tidak melalui kelompok acak dikhawatirkan akan terjadi bias dalam penyimpulan
hasil penelitian. Sebagai contoh, seorang siswa yang sudah pandai dan punya
intelegensi tinggi maka tidak sulit untuk membuat dia meningkat prestasi
belajarnya, tetapi bagaimana jika diterapkan pada siswa yang kurang pandai?
Apakah juga akan ikut meningkat?. Sampel (kelompok) harus diambil secara acak
tersebut juga harus mempunyai distribusi
normal. Hal ini sesuai dengan hukum kurve normal yaitu bahwa distribusi data di
dunia ini akan mendekati distribusi normal atau berbentuk genta (lonceng). Jika
distribusi datanya juling positif atau juling negatif maka dikhawatirkan akan
menyebabkan hasil analisis menjadi bias.
Ciri berikutnya adalah adanya perlakuan (treatment) terhadap kelompok yang
diteliti. Dalam terminology eksperimen dikenal dengan kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Kelompok control adalah kelompok yang digunakan sebagai
pembanding, biasanya tidak diberikan perlakuan khusus, dibiarkan seperti
kondisi sehari-hari (konvensional), ataupun diberi perlakuan yang diduga akan
berbeda dengan kelompok yang diberi perlakuan. Sedangkan kelompok eksperimen
merupakan kelompok yang diberi perlakuan sesuai dengan bentuk yang diharapkan
oleh peneliti.
Sebagai contoh, seorang peneliti akan melakukan
penelitian tentang pengaruh pemberian pakan udang terhadap kandungan protein
pada telur ayam. Dalam hal ini peneliti memilih dua kelompok ayam untuk
dijadikan kelompok control dan eksperimen, yakni: kelompok control adalah ayam
yang dibiarkan dengan diberi makan seperti sehari-hari, sedangkan kelompok
eksperimen adalah ayam yang diberi tambahan makan udang dengan kandungan
tertentu. Pemberian pakan tambahan berupa udang ini yang disebut dengan
perlakuan (treatment). Dua kelompok
ayam tersebut merupakan kelompok yang diambil secara acak dari sejumlah
kelompok ayam yang berada di suatu peternakan ayam. Kemudian dua kelompok
tersebut perlu diuji apakah berasal dari distribusi data yang normal sehingga
dapat mewakili kondisi populasi.
Langganan:
Postingan (Atom)