Senin, 26 September 2016

Apa penyebab gagalnya Anda menjadi kaya raya padahal kerja keras yang dilakukan dirasa sudah maksimal?

Berikut 5 hal yang menjadi penghambatnya:
1.    Tidak Membuat Rencana Masa Depan
Anda boleh saja bermimpi bisa berkelling dunia setiap bulan. Namun, mimpi tersebut sebaiknya dibarengi dengan usaha yang jelas untuk mewujudkannya. Jika tidak membuat perencanaan dengan baik untuk menggapainya, maka semua bisa sia-sia saja.
Sebaiknya Anda membuat rencana masa depan. Buat sedetail mungkin, agar pengeluaran dan pendapatan yang diterima bisa terlihat jelas. Maksimalkan menabung dan juga terapkan pola hidup hemat setiap saat.
2.    Selalu Besar Pasak Daripada Tiang
Hasrat berbelanja memang cukup sulit untuk dihilangkan. Tuntutan gaya hidup dan fasilitas yang mendukungnya juga sulit untuk ditolak.
Segarkan kembali diri Anda dengan prinsip menabung dan hanya menabung. Berhenti jika Anda mulai melakukan kebiasaan jelek lagi, seperti boros dalam berbelanja.
3.    Tidak Pernah Mencoba Investasi
Saat Anda memiliki uang berlebih, cobalah untuk berinvestasi. Investasi bukan hal yang akan membuat rugi jika status badan penyelenggaranya resmi dan terpercaya.
Jika memang masih kurang percaya dengan lembaga investasi tersebut, cobalah untuk berinvestasi umum seperti investasi emas.
4.    Pemikiran Pesimistis
Dalam segala hal, berfikir pesimistis adalah hal yang kurang baik untuk diri kita. Sebab yang dibutuhkan untuk bisa menjadi kaya hanya dua hal, yaitu adanya keinginan atau kemauan dan juga adanya kerja keras dalam mengupayakannya.
Ketika kedua hal ini menjadi maksimal, itulah hal yang didapat oleh beberapa orang yang sudah sukses saat ini. Kerja keras untuk menabung dan mencari lebih banyak uang tentunya bisa berbuah manis di masa depan.
5.    Meyakini Bahwa Menjadi Orang Kaya Bukan Hal Baik
Rupanya ada juga orang yang berpikiran, bahwa saat menjadi orang kaya nanti, terkadang hidupnya bisa tidak enak juga. Misal, harus selalu siap untuk menjadi donator dan pemberi amal.
Padahal, beramal adalah hal yang paling baik dan bisa membuat hidup seseorang lebih bahagia. Dibandingkan hanya menggunakan uang-uang tersebut untuk bermanja diri.
Kerja Keras, Tindakan dan Doa
Semuanya ini tergantung dari keyakinan Anda serta kerja keras  yang dilakukan untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Setelah itu lakukan beberapa tindakan di atas dan tidak lupa untuk terus memanjatkan  doa  demi terwujudnya  sesuatu yang diinginkan, termasuk menjadi orang kaya.
Semua elemen ini harus dilakukan secara seimbang, dengan begitu mimpi tersebut besar kemungkinan akan menjadi nyata.
sumber: Kompas.com

Rabu, 24 Agustus 2016

Dampak perbedaan unit analisis pada pengukuran variabel yang berbeda

Telah terlebih dahulu saya tulis di blog ini, bahwa unit analisis adalah salah satu yang sering menjadi masalah bagi peneliti pemula. Meski demikian, untuk peneliti sekelas dosen juga ada terjadi hal demikian.
Alasan mereka menggunakan unit analisis yang berbeda adalah karena ketepatan pengukuran. Misalnya kuesioner hendak mengukura variabel kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. Kuesioner variabel kualitas pelayanan diisi oleh responden tempat penelitian (karyawan sebagai unit analisis), sedangkan variabel kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan diisi oleh responden dari pelanggan (pelanggan sebagai unit analisis). Kondisi ini yang saya maksud dengan perbedaan unit analisis, satu variabel dijawab oleh karyawan sedangkan variabel lainnya dijawab oleh pelanggan.
Salah satu dampak dari perbedaan unit analisis ini, sejauh yang saya temukan saat ini, adalah adanya korelasi/pengaruh yang tidak sesuai hipotesis. Hipotesis yang diajukan positif signifikan, tetapi hasilnya negatif signifikan atau negatif ketika pada pengujian pengaruh antar variabel yang berbeda unit analisis. Sebagai contoh di atas, hasil pengujian saya kualitas pelayanan berpengaruh negatif pada kepuasan pelanggan (unit analisis-nya berbeda), sedangkan kepuasan pelanggan berpengaruh positif signifikan pada loyalitas pelanggan (unit analisis-nya sama).

Senin, 11 Juli 2016

5 Kebiasaan yang Halangi Anda Hidup Kaya Raya

KOMPAS.com –- Penulis bernama Thomas C. Corley menghabiskan lima tahun untuk mempelajari kehidupan orang-orang kaya dan miskin.
Kaum kaya yang dimaksud oleh Corley adalah pengusaha yang sukses karena usaha sendiri dan karyawan level menengah ke atas dalam perusahaan. Umumnya, mereka memiliki penghasilan serta aset tahunan mencapai 3,2 juta dollar AS atau setara dengan Rp 42 miliar dalam setahun.
Sementara itu, kaum miskin yang didefinisikan Corley adalah mereka yang hanya memiliki aset kurang dari 5000 dollar AS atau lebih kurang Rp 60 juta.
Menurut Corley, penyebab mengapa sebagian orang berhasil menjadi kaya dan sebagian lainnya tetap hidup miskin, adalah kebiasaan serta gaya hidup.
Dalam bukunya yang bertajuk Change Your Habits, Change Your Life, Corley mengungkapkan lima kebiasaan yang merentangkan orang kaya dan orang miskin.
Berikut uraiannya:

1. Judi
“Tidak ada jalan pintas menuju kesuksesan dan kekayaan,” tulis Corley.
“Sukses secara finansial itu membutuhkan waktu, membutuhkan inisiatif, dan kerja keras. Mereka yang hobi berjudi memiliki pemikiran bisa cepat kaya, benar-benar salah,” urainya.
Menurut studi yang dipimpin oleh Corley, sebanyak 52 persen orang miskin berjudi pada pertandingan olahraga, satu kali dalam sepekan, 72 persen bermain lotere setiap mingu.
Sebaliknya, lebih kurang 84 persen orang kaya tidak suka berjudi dan 94 persen tidak juga bermain lotere.
“Orang kaya yang sukses karena usaha sendiri tidak pernah tergoda pada skema kekayaan instan. Mereka menciptakan kebiasaan hidup yang bisa mengantarkan mereka pada tujuan sukses dalam hidup,” bebernya.

2. Selektif pada lingkungan sekitar
Sebanyak 87 persen orang kaya yang dipelajari oleh Corley menyortir diri dari orang-orang yang memberikan energi negatif dan menghalangi mereka dari tujuan sukses.
“Orang-orang kaya punya kebiasaan untuk tidak bersahabat dengan ‘racun’ dan negatif,” ujar Corley.

3. Alkohol
Menyesap anggur dan sampanye pada acara-acara sosial, sah-sah saja, selama sesuai prinsip dan ajaran beragama Anda.
Namun, satu yang pasti, orang-orang kaya tidak pernah berlebihan mengonsumsi alkohol hingga membuat mereka mabuk atau teler.
“Dalam studi, saya menemukan 54 persen orang miskin memang hobi mabuk alkohol, mereka minum dua botol bir satu hari. Sementara itu, sebanyak 84 persen orang-orang kaya minum alkohol kurang dari orang-orang miskin tersebut,” urainya.
Alkohol yang berlebihan bisa mempengaruhi memori dan kemampuan berpikir jernih. Selain itu, kebanyakan alkohol membuat tubuh kelebihan berat badan dan menjadi tidak aktif dalam keseharian.
4. Nonton televisi
“Sebanyak 77 persen orang miskin dalam studi saya, mereka kebanyakan nonton televisi setiap hari,” tulis Corley.
“Studi saya menunjukkan bahwa 67 persen orang kaya menonton televisi kurang dari satu jam dalam satu hari,” imbuhnya.
Menurut Corley, orang-orang kaya lebih mencari informasi yang edukatif ketimbang hiburan tidak mendidik yang sering ditayangkan di televisi.
Orang-orang kaya, kata Corley, menghabiskan waktu dengan membaca buku, berolahraga, dan mencari inspirasi.
“Membuat waktu lebih produktif merupakan landasan meningkatkan kualitas diri untuk mencapai tujuan. Orang miskin memiliki hobi membuang-buang waktu,” ungkapnya.

5. Menunda-nunda pekerjaan
Hobi menunda pekerjaan menjauhkan orang yang paling berbakat sekalipun dari mimpi mewujudkan sukses dan kaya raya di masa depan.
“Anda mungkin tidak sadar, tetapi suka menunda merupakan alasan utama kenapa Anda masih juga berjuang secara finansial dalam hidup. Ini merusak kredibilitas dengan atasan dan kolega di tempat kerja. Selain itu, juga merusak hubungan dengan klien. Anda bisa hancur,” beber Corley.




Sumber: Business Insider,

Minggu, 19 Juni 2016

Ternyata kita lebih takut tidak barokah dibandingkan melakukan suatu perbuatan dosa

Oleh: Agus S Kartajaya
Tidak sulit bagi pembaca untuk tersentuh dengan sebuah tulisan yang ditulis salah seorang motivator dan pengusaha di Yogyakarta, Saptuari. Tulisan tersebut berkisah tentang kebarokahan rejeki. Al kisah, ketika ada di area parkir, si petugas parkir membebankan biaya parkir lebih dari tiga kali lipat dari tarif seharusnya. Menghadapi hal itu, petugas parkir segera diingatkan tentang kebarokahan. Al hasil, si petugas parkir pun mengembalikan kelebihan tarif dari yang seharusnya. Ternyata kita takut untuk mendapatkan rejeki yang tidak barokah. 

Lucu sekaligus heran saat saya membaca berita razia cipta kondisi di suatu daerah. Daerah tersebut menggelar razia PSK di berbagai hotel/penginapan. Hasilnya, Tertangkap seorang PSK yang melayani lelaki hidung belang yang si PSK mengaku masih menjalankan puasa sampai saat itu (sehabis bercinta dengan pelanggannya). Lucu ya karena orang yang bercinta di siang hari jelas batal puasanya, apalagi bercinta dengan bukan suaminya! jelas-jelas batal puasanya plus mendapatkan banyak dosa. Tentu saja saya heran terhadap wanita ini, karena dia kok bisa mengaku masih puasa? Mungkin jawabannya adalah karena dia "terpaksa" membuat dosa karena takut tak mendapatkan rejeki. Tebakan ini saya dasari fakta dia ingin tetap berpuasa (menjalankan kewajiban) tetapi juga tidak ingin tidak memiliki pendapatan (rejeki). 

Kedua cerita tersebut sama-sama berdosa, akan tetapi ternyata kita lebih takut tidak barokah dibandingkan melakukan suatu perbuatan dosa.

Kamis, 16 Juni 2016

8 Beda Pendidikan Di Indonesia Dan Finlandia

Perbedaan Pendidikan yang ada di indonesia itu dengan diluar negeri sangat jauh berbeda. Ketika kamu sekolah dulu yang dibilang pintar itu pasti yang dapat rangking minimal rangking tiga, dengan demikian jika kamu dapat nilai belakang tentu kamu tidak bakal ada dibilang pintar.
Berbeda dengan pendidikan terbaik di dunia dan muridnya juga terpintar justru melakukan hal yang berbeda.
  1. Kita harus menghadapi ujian nasional ditiap tingkat pendidikan sementara Finlandia hanya 1 kali seumur hidup yaitu ketika berumur 16 tahun.
  2. Di Indonesia Umur 5 atau 6 tahun sudah boleh masuk SD sementara Di Finlandia, Anak-Anak Baru Boleh Masuk sekolah Setelah usia mereka 7 Tahun.
  3. Cara Belajar Di Indonesia 140 Menit Belajar 15-20 menit istirahat, Belajar Cara Finlandia: 45 Menit Belajar, 15 Menit Istirahat, begitu seterusnya karena menurut penelitian mereka bahwa otak hanya mampu menyerap informasi dengan baik selama 45 menit dan butuh istirahat.
  4. SD_SMP Negeri di Indonesia Gratis spp tapi banyak pungutan ini dan itunya dan Sekolah swasta wajib bayar spp dan lainnya bahkan memakan biaya yang cukup mahal, sedangkan Finlandia Semua Sekolah Negeri di Finlandia Bebas Dari Biaya untuk semua tingkat, Sekolah Swasta Pun Diatur Secara Ketat Agar Tetap Terjangkau.
  5. Peras keringat banting tulang untuk mendapatkan ilmu dan gelar di indonesia setelah tamat jika masih honor digaji serendahnya sementara dikasih beban sama dengan yang sudah PNS bahkan lebih, sedangkan di finlandia Semua Guru Dibiayai Pemerintah Untuk Meraih Gelar sampai ketingkat Master. Gaji Mereka Juga Termasuk Dalam Jajaran Pendapatan Paling Tinggi di Finlandia.
  6. Di indonesia fatokan kelulusan untuk naik ketingakt sekolah yang lebih tinggi adalah ujian nasional, sehingga waktu belajar SD selama 6 tahun atau 3 tahun smp/sma nasibnya di tentukan oleh ketegangan waktu ujian nasional 3 hari saja, Sementara di finlandia Guru Dianggap Paling Tahu Bagaimana Cara Mengevaluasi Murid-Muridnya. oleh Karena Itu, Ujian Nasional Tidaklah Perlu.
  7. Di indonesia belajar padat dengan puluhan mata pelajaran ditambah lagi dengan les sore bahakan sampai malam, sehingga menguras kerja otak sang anak, sementara di Finlandia Siswa SD-SMP Cuma Sekolah 4-5 Jam/hari. Buat Siswa SMP dan SMA, Sistem Pendidikan Mereka Sudah Seperti di Bangku Kuliah.
  8. Di indonesia tingkat kepintaran siswa hanya di ukur dari nilai dan rangking, sedangkan difinlandia tidak Ada Sistem Ranking di Sekolah. Finlandia Percaya Bahwa Semua Murid Itu Seharusnya Ranking 1. Oleh: admin CS

Jumat, 03 Juni 2016

Cara Mudah Atur Keuangan Bagi Wirausaha Tetap fokus pada tujuan awal.

Oleh : Rochimawati
VIVA.co.id – Berbisnis melalui wirausaha mandiri bisa dilakukan sebagai terobosan untuk menyangga keuangan yang awalnya cuma berasal dari pekerjaan utama. Seseorang yang bekerja sebagai karyawan atau pegawai baik swasta maupun negara bisa memulai usahanya sendiri dengan modal yang berasal dari hasil pekerjaan utamanya tadi.
Sebagai calon pengusaha yang akan berkecimpung di dunia usaha, perlu tambahan ilmu agar tidak mengalami kegagalan di awal usaha. kebutuhan akan modal dalam mengawali usaha juga cukup penting, tapi bukan sesuatu yang utama. Modal bisa diperoleh dari tabungan pribadi, bisa pula dari pinjaman. Kendala jumlah modal harapannya jangan sampai menjadi suatu masalah yang menghambat dalam merintis usaha baru.
Bagi yang sedang berada dalam langkah awal memulai usaha, perlu dilakukan pengaturan keuangan yang disiplin agar bisa diketahui sejauh mana efektivitas penggunaan modal serta tingkat omzet penjualan.
Usaha dengan modal kecil bisa jadi memiliki omzet besar jika kegiatan usaha benar-benar digeluti dengan baik, termasuk dalam hal pengaturan dan pengelolaan keuangan di dalamnya. Ada beberapa tips tentang cara mengatur keuangan dalam berwirausaha, terutama bagi mereka yang baru saja berposisi sebagai calon pengusaha atau pengusaha baru.
1.    Mengatur modal dan sumber daya
Modal bisa berupa uang atau selain uang. Untuk memulai usaha, ketersediaan modal memang sangat diperlukan. Modal uang biasanya digunakan untuk membeli bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan untuk berjalannya usaha.
Kebutuhan akan modal memang lebih baik diambil dari modal sendiri agar tidak ada risiko berutang kepada pihak lain. Namun jika memang dirasa sangat penting, maka bisa diambil jalan meminjam dari pihak lain, bisa keluarga, teman, bank.
Untuk modal selain uang biasanya berhubungan dengan ilmu atau pengetahuan sebagai dasar-dasar bisnis. Selain itu sumber daya yang penting dalam menjalankan usaha adalah kemampuan dalam hal menjual atau mempromosikan produk yang akan dilempar ke pasaran. Tanpa hal ini, roda usaha tidak akan berputar.
2.    Memisahkan uang bisnis dan pribadi
Pemilik usaha juga berperan sebagai pekerja dalam usaha yang dijalankan. Oleh karena itu, pemilik usaha tetap harus memberikan alokasi keuntungan untuk menggaji dirinya sendiri. Dengan sistem seperti ini maka pelaku usaha hanya akan membelanjakan uang dari gajinya saja untuk urusan pribadi. Besar kecilnya gaji untuk pemilik usaha tergantung keuntungan usaha.
3.    Membangun dana darurat
Sebelum memulai bisnis, calon pengusaha hendaknya memiliki cadangan dana darurat, jika sewaktu-waktu ada hal-hal yang tidak diinginkan dalam usaha datang, contoh yang terburuk adalah kegagalan. Hal ini penting untuk memastikan tidak semua aset yang dimiliki terikat dalam bisnis. Jika ada kegagalan, maka masih ada dana talangan untuk menjalani kehidupan berikutnya.
4.    Mengelola arus kas
Sangat penting untuk punya rencana keuangan sehingga tidak kehabisan uang tunai dan harus menutup bisnis. Catatan keluar masuk uang secara riil. Isinya hanya catatan uang keluar dan masuk dari berbagai pos.
Catatan keuangan bisnis yang terpisah seperti ini dimaksudkan agar keuangan usaha dapat dengan mudah terpantau dan tercatat rapi sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Selain itu, pemilik usaha akan tahu jelas seberapa besar aset usaha yang dimilikinya, seberapa besar keuntungan dan lain sebagainya, sehingga tahu perkembangan usaha yang didirikannya.
Baca Juga: Cara dan Langkah-Langkah Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan
5.    Memanfaatkan pihak ketiga atau menggunakan software
Untuk membantu pencatatan keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan karyawan (pihak ke-3). Bisa pula menggunakan software manajemen keuangan sederhana, contoh sederhana menggunakan excel. Hal ini akan lebih menghemat waktu dan pekerjaan anda daripada menggaji seorang akuntan.
6.    Tanpa kantor
Untuk mengurangi beban modal, usaha bisa dijalankan tanpa sewa kantor. Jika memungkinkan, bekerja di luar kantor atau di rumah.
7.    Berpikir selain uang
Untuk meningkatkan omzet usaha, perlu dilakukan pula meningkatkan kepuasan pelanggan dan layanan. Kepuasan konsumen secara tidak langsung berdampak dalam meningkatkan bisnis.

8.    Komitmen dan disiplin
Hal penting agar usaha dan mengelola keuangan tersebut bisa berjalan adalah komitmen dan disiplin. Ini berhubungan dengan etos kerja, dan komitmen dalam menjalankan konsep keuangan usaha.
Memulai usaha
Jika semuanya bisa dilakukan, maka pengelolaan keuangan berarti bisa berjalan sebagaimana mestinya. Meskipun bukan jaminan utama bisnis akan sukses dan berhasil, namun setidaknya sudah dikelola dengan baik, demi berjalannya usaha menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Kamis, 12 Mei 2016

Analisis Faktor

Dalam satu hari ini, 11 Mei 2016, saya menemukan dua orang klien yang salah memaknai analisis faktor. Istilah ini sering kacau dipakai karena ada judul penelitian analisis faktor-faktor ...bla bla bla, sehingga langsung diasosiasikan dengan analisis faktor untuk uji statistiknya. Padahal, belum tentu itu dapat dianalisis dengan analisis faktor.

Dalam kasus yang saya temui ini, seharusnya malah tidak memakai analisis faktor, karena dalam penelitiannya memiliki variabel dependent dan independent. Seperti kita tahu, analisis faktor adalah termasuk statistik interdependent, yang tidak memiliki variabel bebas dan terikat.