Analisis inferensial digunakan untuk penelitian sampel, dimana peneliti ingin membuat generalisasi dari penelitian yang digunakan. Statistik ini hanya mengolah data sampel hasil pengumpulan data. Karena hanya menganalisis sampel dan mengetahui populasinya maka teknik sampling menjadi penting untuk diperhatikan. Statistik inferensial ini mempunyai teknik yang lebih lengkap dibandingkan analisis deskriptif, misalnya teknik korelasi, komparasi, mencari pengaruh, efektifitas dll.
Proses pengujian hipotesis dengan statistik inferensial secara umum dapat digambarkan sebagai berikut;
Pada dasarnya pengujian hipotesis adalah menguji taraf signifikansi. Dengan menggunakan tabel kita akan mendapatkan bahwa semua hasil olahan statistika harus dibandingkan dengan nilai tabel. Setelah semua data dimasukkan dalam rumus – rumus statistika akan didapat nilai hitung. Dari tabel ini akan ditentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Pada pelaksanaan uji nanti peneliti harus cermat dan hati – hati karena kaidah bandingan dengan tabel ini ada yang terbalik. Inilah yang disebut pengujian hipotesis secara konvensional.
Menginterpretasikan output komputer kita menguji hipotesis dengan tidak perlu membandingkannya dengan harga teoritis (tabel). Komputer akan melakukan pengujian Ho, apakah harus menolak Ho atau menerimanya. Statistik inferensial pada prinsipnya hanya menguji apakah Ho diterima atau seberapa besar hasil penelitian kita dapat digeneralisasikan. Menolak Ho berarti menerima Ha atau sebaliknya. Peneliti hanya melihat apakah nilai “sig.” yang dikeluarkan oleh komputer. Selajutnya nilai sig ini diinterpretasikan dengan pedoman sebagai berikut(Sutrisno Hadi, 2000:112-115):
Tabel 1. Mengambil keputusan dalam statistik inferensial
Nilai sig. | Kaidah Ho | Keputusan |
< 0.01 <0.05 >0.05 | Menolak Ho Menolak Ho Menerima Ho | Sangat signifikan Signifikan Tidak signifikan |
Tabel 2. Teknik analisis statistika yang dapat dipilih dalam penelitian.
Macam – macam data | Bentuk Komparasi | Asosiatif | |||
Dua sampel | k- sampel | ||||
Korelasi | Independen | Korelasi | Independen | ||
Interval/ rasio | t-tes dua sampel | t-tes dua sampel | One way anova | One way anova | -product moment -korelasi parsial -korelasi ganda -regresi sederhana &ganda |
Ordinal | -sign tes -wilcoxon | -Median tes -mann-whitney -kolmogorov smirnov | -friedman -two way anova | -Media ekstention -kruskal walls | -Spearman rank -kendall tau |
Nominal | Mc Nemar | -Fisher exact -chi kuadrat for two sampel | Chi kuadrat for k-sampel | Chi kuadrat for k-sampel | -coefisien contingensi |
Tabel 2. Menunjukkan apa saja teknik analisis yang dapat kita gunakan dalam penelitian. Misal data yang kita dapatkan adalah data interval dan hipotesisnya adalah komparatif dua kelompok tidak berhubungan maka kita menggunakan uji-t independent sample. Jika dataya adalah datanya ordinal hipotesisnya komparatif k-kelompok yang independent kita gunakan kruskal walls, dls.
Interpretasi analisis hipotesis dengan output komputer secara prosedural adalah sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 2000:117).;
Analisis korelatif,
a. lihatlah harga statistik korelatif yang muncul dilayar, r=sekian/ R=sekian.
b. Lihat nilai “sig.” yang dihasilkan komputer.
c. Lihat kaidah pengambilan keputusan statistik seperti tabel 2 diatas kemudian ambillah keputusan.
d. Lihat arah hubungannya, jika (+) maka dikatakan hubungannya linier artinya X naik maka Y juga naik. Jika (-) maka hubungannya terbalik, yakni jika X naik maka Y turun.
Analisis komparatif,
a. Lihat hasil statistik hasil uji perbedaan yang muncul, t=sekian/ F=sekian.
b. Lihat nilai “sig.” yang dihasilkan komputer.
c. Lihat kaidah pengambilan keputusan statistik seperti tabel 1 di atas kemudian ambillah keputusan.
d. Jika disimpulkan perbedaanya adalah signifikan maka perlu dilihat lagi perlakuan mana yang lebih efektif. Juga kelompok mana yang berbeda dibangingkan dengan kelompok lain (posthoc).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar